METRO SULTENG-Benfica menyambut Qarabag FK di Estadio da Luz pada Selasa malam saat Liga Champions kembali, dengan kedua belah pihak bersemangat untuk memulai kampanye grup mereka dengan baik.
The Eagles masuk sebagai favorit berat, berkat performa domestik yang kuat dan tradisi Eropa yang membanggakan, sementara tim tamu berupaya memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan langka untuk menguji diri mereka di panggung termegah.
Pratinjau pertandingan :
Benfica menghadapi laga pembuka Liga Champions ini dalam performa domestik yang sangat baik, menempati posisi keempat di Liga Portugal dengan 10 poin dari empat pertandingan.
Pasukan Bruno Lage telah menang tiga kali dan seri satu kali sejauh ini, mencetak tujuh gol dan hanya kebobolan dua kali, memperlihatkan perpaduan seimbang antara ketajaman menyerang dan soliditas bertahan.
Salah satu klub paling berprestasi di Portugal, Benfica tidak pernah terdegradasi dari divisi utama dan tetap menjadi klub terpopuler di negara ini.
Silsilah mereka tidak diragukan lagi, telah dua kali mengangkat Piala Eropa pada tahun 1961 dan 1962, meskipun tahun-tahun terakhir telah menggarisbawahi kesenjangan dengan elite Eropa.
Musim lalu, kampanye mereka berakhir di babak 16 besar setelah kalah agregat 4-1 dari Barcelona, sebuah pengingat akan peningkatan yang diperlukan di tingkat kontinental.
Namun, kembali ke tanah air, Benfica dapat memperoleh kepercayaan diri dari rekor mereka di Estadio da Luz, yang secara historis berfungsi sebagai benteng pada malam-malam Eropa.
Mereka juga tak terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhirnya di semua kompetisi, menang enam kali dan seri dua kali sambil mencetak 12 gol.
Pertemuan ini akan menjadi pertemuan pertama antara Benfica dan Qarabag, dan meski raksasa Portugal itu jelas difavoritkan, tim tamu berharap dapat memberikan kejutan.
Ritme serangan Benfica sangat tajam dalam beberapa minggu terakhir, dengan lini depan yang secara rutin mencetak gol dan kreator lini tengah menyediakan pasokan yang cukup - kombinasi antara fleksibilitas taktis dan daya tembak membuat mereka berada dalam posisi yang baik untuk melaju ke Eropa lagi.
Sementara itu, Qarabag baru melakoni penampilan keduanya di babak penyisihan grup Liga Champions. Penampilan pertama mereka terjadi pada 2017-18 saat melawan Chelsea, Roma, dan Atletico Madrid.
Mereka tetap menjadi satu-satunya klub Azerbaijan yang mencapai level ini, sumber kebanggaan di kampung halaman tetapi juga beban berat saat menghadapi raksasa Eropa.
Pasukan Qurban Qurbanov tiba di Lisbon setelah awal yang beragam di dalam negeri, dengan satu kemenangan, satu hasil imbang dan satu kekalahan yang membuat mereka berada di posisi keenam di Liga Premier Azerbaijan.
