METRO SULTENG-Salernitana bisa saja terdegradasi dari Serie A sebelum bertandang ke Frosinone pada laga babak 34 hari Jumat di Stadio Benito Stirpe.
Pasukan Eusebio Di Francesco berada dua tempat di atas tim tamu yang tinggal di ruang bawah tanah, tetapi 13 poin memisahkan kedua klub menjelang pertandingan akhir pekan ini.
Pratinjau pertandingan:
Meski Frosinone belum pernah kalah di Serie A selama lebih dari sebulan, kemenangan dibutuhkan pasukan Di Francesco, yang statusnya di divisi teratas masih dalam bahaya.
Kekalahan terakhir The Canaries adalah kekalahan 3-2 melawan Lazio pada 16 Maret, namun empat hasil imbang berturut-turut membuat tim peringkat ke-18 itu tidak bisa meninggalkan zona bahaya.
Pasukan Di Francesco memperoleh poin yang patut dipuji di Genoa dan Napoli, bangkit dua kali untuk meraih hasil imbang, namun gagal mencetak gol saat melawan Bologna dan Torino.
Sejujurnya, keduanya tidak mengejutkan mengingat tim asuhan Thiago Motta (bersama pertahanan terbaik kedua) dan tim asuhan Ivan Juric (lini belakang terbaik keempat) masing-masing kebobolan 26 dan 29 gol.
Oleh karena itu, tim Kuning dan Biru akan menyukai tim yang telah kebobolan 70 gol di Serie A musim ini, mengungguli tim lainnya setelah 33 pertandingan.
Setelah melihat Lecce, Cagliari, Hellas Verona dan Empoli mengamankan poin penting dalam perjuangan bertahan hidup, Frosinine tahu betul bahwa hari Jumat adalah kemenangan yang harus diraih untuk meningkatkan prospek mereka menghindari degradasi ke Serie B.
Berita tim:
Sedangkan bagi Salernitana, nasib mereka di divisi teratas bisa dipastikan tanpa menendang bola, bahkan jika hal itu membutuhkan kemenangan bagi Udinese dalam pertandingan liga yang dijadwalkan ulang melawan Roma sehari sebelumnya — pertandingan awal dihentikan pada menit ke-72 setelah Evan Ndicka pingsan, dan periode penutup akan dimainkan pada 25 April.
Jika berakhir 1-1 di Udine, itu hanya menunda hal yang tak terhindarkan bagi klub yang belum pernah meraih kemenangan di Serie A sejak akhir tahun 2023 – kemenangan 1-0 di Verona.
Tidak mengherankan, tim asuhan Stefano Colantuono mencatatkan perolehan poin terburuk pada tahun 2024 di Serie A, mengamankan tiga poin dari 45 poin yang tersedia sejak pergantian tahun.
Selain itu, tim asal Campania ini merupakan tim yang paling sedikit mencetak gol pada tahun ini (11) dan paling banyak kebobolan (34).
Meskipun Colantuono masih baru dalam posisi tersebut, pria Italia berusia 61 tahun itu akan menggantikannya ketika Salernitana dipastikan terdegradasi.
Mereka bisa saja turun tangan dan mungkin membawa Frosinone bersama mereka, tapi itu membutuhkan klub dengan satu kemenangan dalam 25 pertandingan tandang di Serie A untuk bisa meraih kemenangan pada hari Jumat.
