METROSULTENG.com-Calon Wakil Bupati Poso dari jalur independen Tony Sowolino menepis isu yang berkembang ditengah masyarakat yang menyebut, jika Paslon jalur independen tidak lolos mengikuti Pilkada serentak 9 Desember 2020.
“Dalam beberapa kali bertemu masyarakat mereka menanyakan tentang isu yang menyebar luas kalau Paslon Samsuri-Tony tidak dapat perahu sehingga tidak ikut Pilkada,” kata Tony saat kampanye terbatas di Desa Batugencu, Jumat sore.
Pensiunan PNS Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemprov Sulteng itu menambahkan, isu yang dilemparkan lawan-lawan politik itu sangat merugikan Paslon dengan tagline Sahabat.
Padahal mereka sudah keliling hampir ke semua desa di Poso untuk menyampaikan visi dan misi sebagai calon bupati dan wakil bupati Poso.
“Isu ini sangat merugikan kami menjelang pencoblosan yang tinggal menghitung hari. Makanya, sebelum saya sampaikan visi misi, saya ingin tegaskan jika saya bersama Pak Samsuri tetap maju dan ikut Pilkada pada tanggal 9 Desember 2020 nanti,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu juga, Tony menyampaikan jika mereka berdua hadir ditengah masyarakat untuk memenuhi kewajiban kepada masyarakat yang telah memberi dukungan KTP.
“Kami berdua hadir secara langsung menyampaikan visi misi kepada masyarakat. Slogan kita adalah sintuwu maroso. Visi kita peningkatan sektor pertanian karena 80 persen masyarakat Poso bekerja disektor pertanian. Peternakan, perkebunan, perikanan sawah,” jelas Sony.
Bila terpilih, Sahabat akan membantu petani dari segala permasalahan selama ini. Seperti peningkatan jalan usaha tani menunu ke kebun, akan menyalurkan bantuan ke petani lewat kelompok kelompok tani.
“Selama ini ada bantuan petani yang tidak tepat sasaran, yang berhak mendapat justru tidak dapat, yang dapat sampai berkali kali mendapat. Hal itu bisa memicu kesenjangan sosial bagi maayarakat petani,” kata dia.
Makanya kedepan, bila terpilih akan ditertibkan bantuan agar semua masyarakat dapat bantuan secara adil.
Saat ini di Poso ada 22 ribu hektar lahan sawah, 500 hekter lahan kebun kelapa dan 10.000 hektare lahan jagung. Setiap musim panen sawah tiba bisa menggerakan ekonomi sampai 100 miliar. Ini baru sektor sawah saja. Belum yang lainnya. ***