METRO SULTENG - Sejak 13 Juli 2022, nama Gadis Kretek menjadi trending di Twitter. Pasalnya, aktris Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino akan berperan di serial Netflix tersebut.
Di Twitter, beredar foto Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino tengah membaca skrip Gadis Kretek.
Hal tersebut meyakinkan para netizen bahwa Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino akan menjadi pemeran utama dari serial Gadis Kretek ini.
Tak sedikit yang juga menanyakan tentang novel Gadis Kretek ini. Netizen semakin penasaran apalagi serial adaptasinya akan diperankan oleh dua aktris Tanah Air ternama.
Baca Juga: Sulteng Siapkan 15 Ribu Hektar Kawasan Food Estate untuk Komuditas Jagung dan Kedelai
Baca Juga: Pemkot Palu Targetkan Bedah 30 Rumah Tiap Kelurahan pada 2023
Ratih Kumala adalah sosok dibalik novel Gadis Kretek. Ia merupakan penulis sastra Indonesia.
Novel Gadis Kretek ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 2012 oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Dengan 274 halaman rangkaian kata yang disusun, Ratih Kumala berhasil memberikan pandangan dan cerita memukau tentang peran wanita dalam novel Gadis Kretek.
Di novel Gadis Kretek ini pun juga mengisahkan persoalan politik dan asmara.
Perlu diketahui juga bahwa novel Gadis Kretek ini meraih penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012 silam.
Berikut adalah fakta-fakta menarik tentang novel Gadis Kretek.
Baca Juga: Louis Tomlinson Tiba di Jakarta Langsung Trending di Twitter, Berikut Profil Lengkapnya
Baca Juga: Hasil Pilkades Pandauke di Morowali Utara Digugat, ini Kata Ketua Panitia
1. Mengisahkan sejarah rokok di Indonesia
Berbeda dengan novel romantis pada umumnya, Gadis Kretek menyisipkan kisah tentang sejarah rokok kretek di Indonesia yang mulai berkembang sejak penjajahan Jepang.
Novel yang dipenuhi riset mendalam selama empat tahun oleh penulisnya Ratih Kumala itu juga mengungkap fakta perkembangan sejarah rokok di Indonesia yang awalnya sempat dikira sebagai obat oleh masyarakat Indonesia.
2. Raih penghargaan
Baru pertama diluncurkan, novel Gadis Kretek langsung masuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012
Novel setebal 274 halaman itu pun mendapatkan apresiasi dipublik lantaran memiliki orisinalitas cerita yang menggugah pembaca.
3. Kisah asmara jaman penjajahan dan pasca-penjajahan
Gadis Kretek ini memiliki alur maju mundur. Dalam buku ini, Ratih Kumala bisa dengan epik mengisahkan tiga zaman yang berbeda sekaligus.
Zaman pertama ialah perkembangan rokok di era industri modern saat ini, kemudian zaman masa penjajahan Jepang, hingga zaman awal kemerdekaan.
Di ketiga zaman ini, Ratih Kumala menyisipkan sejarah perkembangan industri rokok di Indonesia.
Kisah ini berawal dari tiga anak pengusaha rokok ternama Indonesia yakni Tegar, Karim, dan Lebas yang diminta ayahnya mencari sosok seorang wanita.
Novel ini adalah buku berisi sejarah yang dikemas dengan cerita tradisional dan budaya pada masa penjajahan Belanda, ketika si Gadis Pantai hanya diperlakukan sebagai selir.***
Artikel ini sudah terbit di Suara Merdeka dengan judul : Fakta Menarik Gadis Kretek, Serial Netflix Dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino