METRO SULTENG-Korban meninggal dunia yang disebabkan gempa dahsyat di Turki dan Suriah sudah tembus 28 ribu orang per Sabtu (11/2/2023).
Namun demikian, Ketua Penanggulangan Bencana PBB, Martin Griffith, memperkirakan korban tewas bisa dua kali lipat dari angka itu sejak dirinya tiba di Turki pada Sabtu (11/2/2023), melansir AFP.
Baca Juga: Keracunan Massal di Bogor, Sebanyak 84 Warga Tertangani, 25 Dirawat di Faskes
Perkiraan Griffith tersebut berdasarkan kehancuran parah sejumlah area terdampak gempa di Turki serta Suriah yang disebut seluas negara Prancis.
Bila mengacu pada jumlah terakhir korban tewas gempa Turki dan Suriah per Sabtu (11/2/2023), prediksi Griffith untuk korban meninggal dunia akibat gempa dahsyat tersebut bisa tembus 56 ribu.
Puluhan ribu para relawan penyelamat mulai memenuhi sejumlah area gempa untuk membantu para korban selamat di tengah ancaman cuaca dingin ekstrem.
Baca Juga: Walau Diguyur Hujan, Polantas Polres Morowali Utara Berjibaku Tutupi Lubang Jalan Trans Sulawesi
"Pencarian dan penyelamatan orang-orang akan memberi jalan bagi badan-badan kemanusiaan yang tugasnya menjaga jumlah luar biasa dari mereka yang terkena dampak untuk bulan-bulan berikutnya," ujarnya dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter.
Namun demikian, jumlah korban tewas masih terus dilaporkan bertambah, karena masih ada keajaiban-keajaiban yang memungkinkan ada korban selamat di balik reruntuhan gempa.***