METRO SULTENG-Lima hari pasca Gempa Turki-Suriah ada ribuan warga hidup tak menentu tak memiliki tempat tinggal dan tinggal pengungsian. Kondisi diperparah karena di Turki dan Suriah lagi musim dingain yang ekstrim.
Kurangnya bahan makanan, air dan sanitasi, serta suhu yang sangat dingin, dapat terus merenggut lebih nyawa di daerah yang hancur akibat gempa karena kelaparan.
Apalagi gempa susulan skala kecil masih terus terjadi yang membuat warga diliputi ketakutan.
Dalam video yang dibagikan para relawan dari berbagai negara yang saat ini berada di Turki, menilai kurangnya air dan sanitasi, serta suhu yang sangat dingin menjadi masalah bagi pengungsi.
Bahkan, air bersih menjadi salah satu masalah utama warga setelah gempa.
:Kebutuhan paling utama pengungsi saat ini adalah ketersediaanakan air bersih,” kata petugas relawan.
Baca Juga: Tanda Kiamat Dalam Tafsir Surah Al-Qari’ah, Ketika Manusia Seperti Laron Berterbangan
Pengungsi mengatakan bahwa mereka kesulitan menemukan air kemasan. Hampir disemua daerah yang parah akibat gempa Turki saat ini kehabisan air minum.
Gempa bumi telah merusak banyak infrastruktur utilitas lokal, termasuk saluran air. Beberapa daerah memiliki air ledeng, tetapi penduduk setempat takut untuk meminumnya karena banyaknya mayat yang dapat mencemari air tanah.
Selain untuk kebutuhan minum, air dibutuhkan untuk mandi sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit.
Biasanya terjadi dalam bencana penyakit menular dan penyakit lain yang tidak kita duga akan kambuh.***