Sudah Tiga Hari Ini Dua Desa di Morowali Utara Terendam Banjir

photo author
- Sabtu, 11 April 2020 | 21:04 WIB
IMG-20200411-WA0026
IMG-20200411-WA0026

Editor : Rudy A Mairi METROSULTENG, Morut - Ditengah kekhawatiran warga Morowali Utara, Sulawesi Tengah, akan wabah corona virus, cobaan banjir datang menghantam warga. Banjir akibat meluĂ pnya sungai Laa setelah diguyur hujan, merendam ratusan rumah di Desa Bunda dan Desa Tompira, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara. Banjir tahunan itu juga berdampak terhadap akses menuju area Proyek Smelter PT.GNI bersama akses dari Desa Tompira ke Kota Kolonodale.
-
Warga naiik perahu.(Foto:Ist) Warga di lokasi banjir di Desa Bunta mengatakan, banjir sudah berlangsung selama tiga hari, air mulai naik ke pemukiman penduduk pada Kamis 9 April 2020. Hingga Sabtu 11 April 2020, belum ada tanda-tanda air akan surut. "Kalau hujan masih terus berlangsung dihulu Sungai Laa, kami kuatir air semakin naik, sekarang saja air rata-rata sudah setinggi paha orang dewasa, bahkan di daerah Bunta Trans ada yang sudah setinggi perut orang dewasa," tutur Sarif warga Desa Tompira. Sementara salahsatu karyawan PT.GNI kepada wartawan, menyebut, sekarang kalau mau kel okasi proyek Smelter PT.GNI harus menggunakan perahu motor katinting, melalui jalan akses.
-
Banjir rendam.rumah warga.(Foto:Ist) Sebelum terendam banjir akses ke lokasi perusahaan dilalui dengan kendaraan. "Tetapi sekarang banjir hanya bisa dilalui dengan perahu motor saja, " sebut seorang karyawan PT.GNI. Sejauh ini belum diperoleh keterangan resmi dari BPBD Kabupaten Morowali Utara maupun pemerintah Desa Bunta dan Desa Tompira tentang kerugian materi yang dialami warga korban banjir. Meski demikian, warga berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan makanan kepada korban banjir. Pasalnya ratusan hektare sawah dan perkebunan milik warga ikut terendam. Bahkan untuk menyelamatkan hewan ternak seperti sapi, warga terpaksa harus mencari tempat ketinggian. Termasuk warga di Bunta Trans yang rumahnya sudah terendam banjir, harus berupaya menyelamatkan diri. Untuk sementara warga meninggalkam rumah yang terendam banjir untuk mencari tempat yang aman dari terpaan banjir. Termasuk puluhan perumahan karyawan perkebunan kelapa sawit PT. Agro Nusa Abadi (ANA) ikut terendam banjir.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Michael Sorisi

Rekomendasi

Terkini

X