POSO, METROSULTENG.com- Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari (TPPWB) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI), Ratna Suranti, akui kebudayaan Poso terdaftar sebagai warisan Tak Benda. Hal itu dikatakannya, pada saat pembukaan Festival Danau Poso (FDP) Ke-21 dan Festival Budaya Daerah (FBD) Ke-12, yang dilaksanakan di Lokasi Anjungan FDP Kota Wisata Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Senin (26/8/2019) pekan lalu. “Saya adalah saksi disini yang menerima dan akan melaporkan nantinya ke Kementerian Pariwisata. Karena semua yang disuguhkan kepada kami, diluar yang kami perkirakan, event ini sangat luar biasa, mengejutkan dan membanggakan” ujar sekretaris TPPWB Kemenpar RI, Ratna Suranti. Bukan hanya Danau Poso, kata Ratna, ternyata ada Lore Lindu dengan megalitikumnya, Air Terjun Saulopa yang memiliki 66 tingkat, serta penampilan budaya yang telah terdaftar sebagai warisan takbenda. Itu adalah kekayaan yang luar biasa, dan pantas mendapat apresiasi. Diungkapkannya, dalam menentukan seratus kalender event wonderful di seluruh Indonesia, itu butuh proses. Penilaian yang dilakukan oleh para kurator disetiap Propinsi dan Kabupaten sangat sulit untuk dimasukan menjadi seratus event Nasional Indonesia. Namun, FDP masuk salahsatunya dalam event tersebut. “Dengan diadakannya event semacam ini, tentunya kita terus bersama-sama menjaga kelestarian Lore Lindu, Danau Poso, Seni Budaya yang dimiliki disini, untuk nantinya ditampilkan didalam sebuah Festival. Sehingga, Kementerian Pariwisata tidak lelah-lelahnya akan mempromosikan, bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga ditingkat Internasional,” ungkap Ratna. Ditambahkannya, Kemenpar RI dalam hal ini menitip pesan kepada Gubernur Sulawesi Tengah, bahwa ada event-event lain yang juga dimasukan kedalam seratus hari kalender of event nasional Indonesia, yaitu Festival Teluk Tomini, Festival pulau dua dan Festival Danau Poso. “Tiga event di dalam sebuah Provinsi adalah sesuatu yang membanggakan, karena ada beberapa Provinsi besar di Indonesia ini, hanya memiliki satu atau dua event saja,” terangnya. Olehnya, acara ini dapat memberikan manfaat dan dampak dalam kemajuan kepariwisatawan Indonesia, di Provinsi Sulawesi Tenggah, khususnya Kabupaten Poso. (KIM)