METRO SULTENG-Belum lama ini, Rabu (15/2/2023) dunia geger setelah pesawat tempur Amerika Serikat (AS) mengklaim telah menembak jatuh benda-benda yang diduga UFO diatas langit Amerika Utara. Pakar UFO Uri Geller mengatakan tentang pesawat AS yang menembaki benda tak dikenal sebagai kesalahan besar.
Lewat detail laporan yang ia dibagikan di situs web dan halaman media sosialnya bahwa Bumi saat ini sedang dikunjungi oleh beberapa peradaban alien yang berbeda, mungkin dalam bentuk replika bertenaga kecerdasan buatan yang dibuat agar terlihat seperti manusia.
Baca Juga: Pesawat UFO Yang Ditembak Jatuh Militer AS Dianggap Kesalahan Mematikan
Ini bukanlah hal baru. Menurut Geller, alien telah mengunjungi Bumi selama ribuan tahun, menunjukkan banyak ukiran berbeda dari "astronot kuno", dan di masa lalu telah berbicara tentang bagaimana alien mencoba mengirim pesan ke Bumi.
Dia juga menunjukkan banyak akun yang terdokumentasi dan rekaman yang difilmkan oleh pilot AS tentang penampakan UFO yang dirilis oleh Pentagon (sekarang dikenal sebagai fenomena udara tak dikenal atau UAP dalam bahasa resmi), beberapa di antaranya tidak dapat dijelaskan.
"Kerajinan ini terbang dengan kecepatan yang tidak dapat kami capai dengan teknologi kami," kata Geller, menggambarkan betapa canggihnya teknologi mereka.
Baca Juga: Viral Militer AS Menembak Jatuh Pesawat UFO Yang Dikendalikan Alien di Langit Kanada dan Alaska
Dia lebih jauh berargumen bahwa alien bahkan bisa berjalan di antara kita, mungkin dalam bentuk robot alien bertenaga kecerdasan buatan yang dibuat agar terlihat seperti manusia.
Namun terlepas dari berapa lama mereka telah mengunjungi Bumi, Geller bersikeras bahwa mereka datang dengan damai.
"Para alien tidak berencana menginvasi Bumi dan tidak berusaha menyakiti kita. Jika mereka ingin menyakiti kita, mereka pasti sudah lama menghancurkan kita. Tapi mereka melakukan yang sebaliknya," kata Geller, memberikan pernyataannya sendiri. teori bahwa mereka mencoba untuk mencegah perang nuklir di Bumi.
Teori bahwa alien ini datang dengan damai, membuat fakta bahwa pesawat AS tampaknya menembak jatuh mereka agak mengkhawatirkan Geller.
"Mereka datang dengan damai," kata Geller. "Kami membuat kesalahan yang mematikan".***