sosial-budaya

Tentang Perayaan Halloween, Malam Hari Rayanya Para Arwah Yang Telah Meninggal

Senin, 31 Oktober 2022 | 06:05 WIB
Pernak pernik hari raya Halloween (Foto: Ist)

METRO SULTENG-Perayaan Halloween di Distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan (Korsel), Minggu (39/10/2022) menelan korban jiwa 153 orang. Ini adalah tragedi terbesar dari sejarah perayaan Halloween didunia.

Lantas apa sebenarnya perayaan Halloween itu? Dikutip dari berbagai sumber inilah awal dari perayaan Halloween yang pertama kali digelar di Amerika Serikat.

Halloween yang berarti Malam Hari Semua Orang Kudus, yang juga disebut sebagai Allhalloween, atau All Saints' Eve.

Baca Juga: Tebar Padati, Tumbuh Cepat & Pasar Lokal Strategi Siasati Harga Udang

Halloween adalah suatu perayaan yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada tanggal 31 Oktober, yaitu malam Hari Raya Semua Orang Kudus.

Bagi umat Kristen Barat. Perayaan tersebut mengawali peringatan trihari Masa Para Kudus, suatu periode dalam tahun liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia, termasuk para kudus atau santo/santa (saints, hallows), martir, dan semua arwah umat beriman.

Cerita berawal dari festival Celtic di Samhain dari 2.000 tahun lalu, yang saat ini disebut tanah Irlandia. Dulunya, masyarakat di sana merayakan tahun baru setiap malam 31 Oktober.

Hari saat akhir musim panas, dan dimulainya musim dingin yang gelap. Masyarakat percaya, satu malam sebelum tahun baru di tanggal 1 November, batasan antara dunia orang hidup dan mati jadi samar.

Baca Juga: Siap Beroperasi, PT CGG di Morowali Gelar Doa Tolak Bala Bersama Masyarakat dan Karyawan

Saat ini perayaan pesta Halloween identik dengan permainan kostum. Terlebih saat akhir tahun 1800-an, saat Amerika menjadikan Halloween sebagai hari raya.

Dari sanalah hari Halloween diubah dari menyeramkan jadi menyenangkan dengan pesta kostum, hiasan labu, dan juga ungkapan 'Trick or Treat'.

Kegiatan saat Halloween meliputi Trick or treat (atau hal terkait penyamaran dengan kostum seram), menghadiri pesta kostum Halloween, mendekorasi, mengukir waluh menjadi Jack-o'-lantern, menyalakan api unggun besar, permainan ramalan atau penenungan, apple bobbing, bermain lelucon praktis, mengunjungi atraksi berhantu, menceritakan dongeng menakutkan, dan menonton film horor.

Baca Juga: Fitur Keamanan Canggih Pada Suzuki XL7 Alpha FF, Dibekali Airbag untuk Semua Kursi dan Anti Maling

Di banyak belahan dunia, perayaan keagamaan Kristen saat Malam Para Kudus, misalnya menghadiri ibadah gereja dan menyalakan lilin pada makam, masih tetap populer.

Meskipun di tempat lain berlangsung perayaan yang lebih sekuler dan komersial.***

Tags

Terkini