METROSULTENG.com-Salah satu oknum guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tinggal di Desa Buton, Kecamatan Bungku Selatan, Kabupaten Morowali, bikin resah warga setelah aksinya menyerobot balai desa milik Pemerintah Desa Buton. Dari keterangan warga setempat, penyerobotan Balai Desa ini karena oknum guru bernama Sumarto Halilu tersebut, mengklaim bahwa tanah yang dibangun Balai Desa tersebut adalah milik mendiang orang tuanya. Hal ini memicu protes dari Pemerintah Desa Buton dan beberapa masyarakat setempat. Pasalnya, beberapa kali masyarakat setempat ingin mengadakan rapat di Balai Desa, terhambat karena selalu dihalang-halanginya. Bahkan, kata warga, pihak oknum guru tersebut menaruh mesin listrik sehingga sebagaian dinding balai desa tersebut menghitam yang diakibatkan oleh asap mesin tersebut. "Bahkan beberapa baliho sosialisasi covid-19 dirusaknya," ungkap warga, Rabu (8/6/2022). Olehnya, beberapa warga berharap agar pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali maupun penegak hukum, mengambil tindakan agar oknum guru tersebut tidak menimbulkan kegaduhan di desa. "Masalahini telah kita laporkan ke pihak kepolisian Polsek Bungku Selatan, tapi lama baru di lakukan pemanggilan hampir sebulan, hal ini pun belum ada titik terangnya," ujarnya. Selain itu, kata warga, oknum guru tersebut juga memprovokasi warga, sehingga menimbulkan perpecahan dimasyakat Desa Buton. Akibatnya Pemerintah Desa tidak tenang dalam menjalankan roda pemerintahannya, menghambat program desa. Bahkan, kata warga lagi, masalah telah disurati ke Pemerintah Kecamatan perihal apa yang terjadi di Desa Buton. "Kami 2 kali menyurat pak camat tidak gubris. Disini juga kita nilai camat Bungku Selatan tidak netral, melihat kegaduhan ini pihaknya tidak mengambil sikap," kata warga. Warga juga menyampaikan, bahwa oknum guru tersebut telah dipindahkan ke SMPN 2 Witaponda. Namun, sampai saat ini masih aktif di SMPN 1 Bungku Selatan.(Iwan)