Gelar Aksi Sosial, Persakmi Balut Bagikan Masker dan Takjil

Reza Parham

Sabtu, 16 Mei 2020 | 19:00 WIB

IMG-20200516-WA0025

METRO-SULTENG, Banggai - Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Kabupaten Banggai Laut (Balut), Sulteng, melakukan aksi sosial dengan membagikan Masker dan takjil kepada warga Boneaka Kelurahan Dodung, Kecamatan Banggai, Kabupaten Balut, Sabtu (16/5/2020). Hal ini tentunya merupakan bentuk Perhatian dan kepedulian kesehatan dari para Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) dalam pencegahan penyebaran virus corona. Ketua Persakmi Banggai Laut, Hastia Piyama, SKM, M.Kes mengatakan, pembagian Masker ini merupakan bagian kontribusi Persakmi Balut dalam rangka peduli dan pencegahan Covid-19. Tidak hanya masker, Persakmi Balut juga memberikan Takjil untuk berbuka puasa pada warga Boneaka.

Sebanyak 100 lembar masker kain dan150 dos paket takjil dibagikan dari rumah ke rumah yang sasaranya pada keluarga yang membutuhkan. Aksi sosial ini murni dari kontribusi anggota Persakmi. "Sumber pendanaan kegiatan aksi sosial ini, murni dari penggalangan dana para anggota Persakmi di Banggai Laut," ungkap wanita yang akrab disapa Tia itu. Selain itu, Tia berharap masyarakat bisa peduli dengan himbauan pemerintah dan dapat mencegah penyebaran virus corona. Diantaranya dengan menggunakan masker saat bepergian, menjaga jarak, senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat, serta selalu stay at home. Tidak hanya itu, dalam upaya membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus corona, para anggota Persakmi juga memberikan edukasi pada warga boneaka Kelurahan Dodung agar selalu menggunakan masker, selalu mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir dan terpenting tidak menyentuh area wajah utamanya mata, hidung dan mulut ketika beraktifitas maupun setelahnya. "Untuk itu, kita selalu membiasakan diri untuk mencuci tangan pada saat sebelum dan setelah beraktifitas," pungkas anggota Persakmi. (**)

Gelar Aksi Sosial, Persakmi Balut Bagikan Masker dan Takjil

Terkini

Viral Protes Penyintas Banjir Aceh Tamiang: Sesalkan Oknum Hanya Angkut Kayu Pilihan di Tengah Puing Banjir

Surat Terbuka Anak-Anak Aceh dari Balik Tumpukan Kayu dan Luka Akibat Paku: Pak Prabowo Tolong Datang ke Sini Lihat Langsung Penderitaan Kami

Saat Anak-Anak Penyintas Banjir Aceh Memilih Minta Bantuan Alquran dan Sajadah daripada Mainan

Penyintas Asal Desa Simaninggir Tapteng Rela Lewati Jalanan Hutan yang Curam dan Licin demi Mengambil Bantuan

Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana di Aceh Tamiang Salurkan Bantuan dan Dukung Pemulihan Pasca Bencana

Rumah Rusak karena Banjir, Penyintas di Desa Sekumur Aceh Tamiang Pakai Terpal untuk Tempat Tinggal: Butuh Tenda yang Layak

Tak Hanya Tanggap Darurat, BRI Kawal Pemulihan Jangka Panjang Masyarakat Terdampak Bencana Sumatera

Lantik Pengurus Tolitoli, Neng: KKLR adalah Rumah Besar, Milik Kita Semua

Bersatu dengan Alam, Kodim 1311/Morowali Gelar Aksi Tanam Mangrove di Desa Ipi

Arab Saudi Jadikan Al-Hamra Destinasi Wisata Dunia yang Resmi Dibuka Awal 2026

BRI Terjunkan Ribuan Relawan dan Armada Bantuan, Perkuat Tanggap Darurat hingga Pemulihan Bencana Sumatera

BUMN Peduli Hadir untuk Negeri, BRI Tegaskan Komitmen Jangka Panjang Pemulihan Bencana di Sumatera

Peringati Hari Bela Negara, BUMN Tegaskan Tanggung Jawab Kebangsaan Lewat Aksi Nyata Penanganan Bencana

Heboh Kayu Super Besar Berusia Ratusan tahun Pasca Banjir Bandang di Aceh Tamiang, Disebut Bisa Dijadikan untuk Bikin Kapal Nabi Nuh

Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan dan Tegaskan Dukungan Jangka Panjang Pemulihan Bencana Sumatera

Varmanto Yanto Molunggui Tegaskan Komitmen Kemajuan Bersama pada HUT ke-18 Desa Tunggaling

Peringatan Hari Bela Negara di Morowali, Wabup Ireane Ilyas Ajak Perkuat Komitmen Cinta Tanah Air

Bupati Bener Meriah Klaim Rombongan Warga yang Jalan Kaki Puluhan Km Itu Mayoritas Pedagang, Bukan Korban Bencana, Warganet Bereaksi

BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatera, Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak

Penyintas Curhat 10 Jam Jalan Kaki dari Sitahuis ke Sibolga karena Makanan Habis: Kami Terpaksa Jemput Bahan Pokok, Kalau Tidak Bisa Ma...