METRO SULTENG, Morut- Kabar Bupati Kabupaten Morowali Utara (Morut) Atripel Tumimomor yang dirujuk ke rumah sakit Makasar setelah ditangani tim medis RSUD Kolonodale, dibenarkan Wakil Bupati (Wabup) Moh. Asrar Abd. Samad. Dihubungi via telepon seluler (Hp), tadi sore pukul 17.49 Wita, Rabu (1/4/2020), Wabup Morut Moh. Asrar Abd. Samad mengatakan, dirinya belum mengetahui pasti soal penyakit yang diderita Bupati Atripel Tumimomor. “Nanti silahkan dikonfirmasi ke Direktur rumah sakit terkait penyakitnya,” ucap Wabup. Ia menyebutkan, dari informasi yang dia terima dalam dua pekan terakhir ini, sebelum sakit, Bupati Morut pernah melakukan perjalanan dinas ke Jakarta bersama ajudannya. Setelah itu, Bupati Atripel Tumimomor dikabarkan sakit. Hanya saja, kabar Bupati sakit dan terbaring selama tiga atau empat hari sengaja disembunyikan. “Dari informasi yang saya terima, katanya dua minggu terakhir ini, Pak Bupati dari jakarta dengan ajudannya. Dan sebenarnya sudah lama terbaring tiga atau empat hari. Cuma disembunyikan, nanti sudah parah baru dirujuk,” sebut Wabup Moh. Asrar Abd. Samad. Olehnya, dia berharap pihak RSUD Kolonodale atau Kadis Kesehatan Morut bisa memberikan kejelasan informasi terkait penyakit yang diderita Bupati Atripel Tumimomor, sehingga tidak terjadi kesimpang-siuran informasi yang nantinya akan menimbulkan keresahan di masyarakat. “Sebenarnya informasi yang diberikan harus jelas. Karena saat ini masyarakat jelas bertanya, kenapa Pak Bupati? Sakit apa, dan kenapa dirujuk?. Makanya informasi yang diberikan harus terbuka, jangan ada yang ditutup-tutupi. Ini masalah orang banyak, bukan masalah seorang pejabat,” ujarnya. Karena itu, ia akan mengkomunikasikan masalah ini ke pihak RSUD Kolonodale maupun Kadis Kesehatan Morut. “Nanti saya akan sampaikan, jika sudah ada informasi yang jelas terkait penyakit yang dialami Pak Bupati,” tutur Wabup Moh. Asrar Abd. Samad. Dan apabila sakit yang dialami Bupati mengarah pada gejala covid-19, kata Wabup, pihaknya akan melakukan langkah antisipasi agar yang pernah bersamanya bisa dilakukan isolasi dan dipantau oleh pihak medis. “Kita sama-sama tau, penyakit covid-19 ini yang diserang duluan paru2. Makanya informasi penularan virus ini harus terbuka, karena jika terlambat dilakukan isiolasi, jelas akan berdampak,” tambah Wabup. Seperti dilansir media ini, setelah ditangani tim medis RSUD Kolonodale, Rabu (1/4/2020), Bupati Morowali Utara Atripel Tumimomor langsung dirujuk ke rumah sakit di Makassar. dr. Daniel selaku ketua tim medis penanganan Covid-19 RSUD Kolonodale mengatakan, bahwa hasil pemeriksaan medis, Bupati Aptripel Tumimomor kesehatannya terganggu. “Ada cairan di paru-parunya dan perlu penanganan medis yang lebih intensif dan harus dirujuk ke Makassar untuk penanganan medis lebih lanjut,” singkat dr. Daniel. Dikonfirmasi terpisah Kabag Humas Pemda Kabupaten Morowali Utara, membenarkan Bupati Morut, Rabu (1/4) di rujuk ke Makassar. “Ini ambulance dengan pengawalan patwal sudah bergerak mengantar Bupati untuk dirujuk ke Makassar,” kata Kabag Humas Herry. P melalui sambungan HP sekitar pukul 16.10 Wita. Menurut Kabag Humas, ambulance pengantar Bupati berjalan melalui akses darat lewat Pendolo-Palopo dan terus ke Makassar. Perlu diketahui, dari beberapa sumber menyebutkan coronavirus disease (Covid-19) pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019 lalu. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa Negara, termasuk Indonesia. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Gejala awal infeksi virus corona atau covid-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona. Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu, demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius), batuk, dan Sesak napas. Dan saat ini jumlah kasus, serta kematian yang diakibatkan Covid-19 berubah setiap jam. Sekarang, di saat sebaran covid-19 semakin masif, saatnya pula kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini. Satu fakta yang terungkap bahwa virus ini tidak pandang bulu memilih siapa yang akan diinfeksinya.***