METRO SULTENG - Mantan Pemimpin Redaksi (Pemred) koran Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, dibuat kaget dengan kabar meninggalnya Ichsan Loulembah pada Minggu hari ini (30/7/2023) di Jakarta.
Budiman mengaku diberi tahu langsung oleh istri almarhum, Dessy, soal kabar duka tersebut.
Baca Juga: Mengenang Ichsan Loulembah: Jurnalis dan Aktivis yang Memilih Jalan Politik
Ucapan duka dari mantan Pemred Harian Kompas periode 2014-2016 tersebut, dituliskan di status Facebook miliknya. Budiman Tanuredjo meminta kepada semua pihak, termasuk sahabat dan karabat, untuk memaafkan salah dan khilaf almarhum.
"Kabar itu selalu mengagetkan, innalillahi wa innaillaihi rojiun. Telah berpulang sahabat kita M. Ichsan Loulembah. Info baru saja saya terima dari istrinya. Mohon dimaafkan semua salah dan khilafnya. Bila ada utang piutang agar dapat menghubungi keluarganya," tulis Budiman di akun Facebook-nya @Budiman Tanuredjo, Minggu siang (30/7/2023).
Baca Juga: Bupati Morowali Minta Camat Sigap Hadapi Pilkades Serentak Terutama Soal DPT
Budiman Tanuredjo merupakan salah satu sahabat baik almarhum Ichsan Loulembah. Terlebih lagi semasa hidupnya, Ichsan aktif dalam dunia kepenulisan sejak dari Palu hingga berkiprah di Jakarta.
Sebelum memilih menjadi politikus, almarhum juga seorang jurnalis dan aktivis di Palu, Sulawesi Tengah. Bahkan, almarhum pernah menjadi anggota DPD RI periode 2004-2009 dapil Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Mantan Senator Sulteng Meninggal Dunia, 3 Jam sebelum Berpulang masih Balas WA
Budiman Tanuredjo diketahui salah satu wartawan senior Harian Kompas. Pendidikan formal Budiman berlatarbelakang hukum. Tulisan-tulisan Budiman cukup dikenal dalam liputan hukum Harian Kompas.
Bahkan, beberapa buku bernuansa hukum pernah ia tulis. Salah satunya rilis tahun 2014 silam berjudul Akal Akal Akil.
Buku Akal Akal Akil mengisahkan skandal peradilan terbesar di Indonesia. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu terjerat OTT KPK karena kasus suap. Akil kemudian dijatuhi hukuman seumur hidup. ***