METRO SULTENG- Cukup fantastis jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Morowali, Sulteng yang dihabiskan untuk pengerjaan fasilitas publik taman kota funuasingko.
Pengerjaan taman kota yang terletak di Desa Bente, Bungku Tengah itu menghabiskan anggaran sekitar Rp6 milyar lebih, dengan tujuan untuk mempercantik Ibu Kota Morowali dan menyediakan kedai atau bot bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.
Baca Juga: Pendapatan Menurun, Pengembangkan UMKM Taman Kota Funuasingko Morowali Dikeluhkan Pedagang
Terhitung ada 42 bot yang telah dibangun dengan ukuran persatu botnya 1x1 meter, berjejer lurus dan saling berhadapan serta saling berdekatan antara bot yang lainnya.
Hal ini memantik kontra dari masyarakat, khususnya dari kalangan pelaku usaha yang berjualan dibot-bot tersebut.
Baca Juga: Anggota DPD RI Apresiasi Tim Dokter Haji Yang Siaga 24 Jam Melayani Jemaah Haji Indonesia
Beberapa masyarakat menganggap Pemerintah Daerah Morowali hanya menghabis-habiskan anggaran membangun kedai yang ukurannya kecil dan saling berhadap-hadapan.
"Ini menurut saya hanya untuk menghabiskan anggaran," beber masyarakat Morowali menilai pembangunan kedai sangat tidak cocok dibangun saling berhadapan, tanpa ada jeda perantara yang dapat digunakan untuk menempatkan kursi-kursi milik pedagang.
Baca Juga: Puasa Arafah dan Wukuf, Berikut Penjelasan Tata Cara Pelaksanaanya
"Sebenarnya kalau tidak berhadap-hadapan agak luas, bisa menaruh kursi," tambahnya meyakinkan.
Isu miring pun datang dari pedagang, bahkan ada yang menyebut pembangunan kedai bagi UMKM di taman funuasingko itu mirip dengan bangunan kuburan cina dan lebih bagus dilokasi penjualan sebelumnya. "Kayak kuburan cina, kecil," kata pedagang.***