Luka akibat pecahan kaca dan paku di sisa banjir kini menjadi ancaman nyata bagi kesehatan mereka setiap kali melangkah.
Harapan anak-anak Aceh ini kini menggantung di ruang digital, menanti respons dari sang pemimpin agar langkah kaki mereka tak lagi terluka oleh paku dan kaca di tengah rumah mereka sendiri.***