sosial-budaya

Peringatan Hari Ibu ke-97, Pemkab Morowali Dorong Pemberdayaan Perempuan Berbasis Kesetaraan Gender

Selasa, 16 Desember 2025 | 14:44 WIB
Seminar pemberdayaan perempuan dalam keadilan dan kesetaraan (IST)

METROSULTENG- Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMDP3A) Kabupaten Morowali menggelar Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-97 yang dirangkaikan dengan Seminar Pemberdayaan Perempuan dalam Keadilan dan Kesetaraan Gender, Selasa (16/12/2025).

Kegiatan ini mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045” dengan subtema “Perempuan Giat, Ekonomi Kuat, Morowali Maju”. Seminar tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Ahmad Hadie, Kelurahan Matano, Kecamatan Bungku Tengah.

Kegiatan dihadiri oleh Kepala Dinas DPMDP3A Kabupaten Morowali Abd. Malik Hafid, narasumber Psikolog Klinis dan Human Achievement Consultant Mohamad Basir, para camat dan lurah, anggota PKK, Dharma wanita, serta tamu undangan lainnya.

Baca Juga: Rapat Koordinasi Evaluasi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Morowali, Tekan Resiko Tinggi Stunting

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Setda Kabupaten Morowali, Abdul Wahid Hasan, secara resmi membuka kegiatan seminar tersebut mewakili Bupati Morowali.

Dalam sambutannya, Abdul Wahid Hasan menegaskan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai sektor kehidupan, baik dalam ranah domestik sebagai pengelola rumah tangga maupun dalam ranah publik sebagai pendidik, tenaga kesehatan, pelaku usaha, aparatur pemerintah, hingga pemimpin komunitas.

“Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali terus berkomitmen menghadirkan kebijakan dan program yang responsif gender serta berpihak pada perlindungan dan pemberdayaan perempuan, dengan mengintegrasikan perspektif gender dalam proses perencanaan dan pembangunan daerah,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pemberdayaan perempuan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan keluarga. Keluarga yang kuat dan sejahtera akan melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Selain itu, kesetaraan gender bukan berarti menyamakan peran laki-laki dan perempuan secara mutlak, melainkan memastikan adanya keadilan serta kesempatan yang setara sesuai dengan potensi dan kapasitas masing-masing.

Lebih lanjut, Abdul Wahid Hasan menekankan pentingnya peran generasi muda perempuan sebagai agen perubahan. Pemerintah daerah, kata dia, akan terus mendorong peningkatan kapasitas perempuan muda melalui pendidikan, pelatihan, pelatihan vokasi, serta akses terhadap teknologi dan informasi.

Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, hingga media, untuk bersinergi dalam mewujudkan Kabupaten Morowali yang ramah perempuan dan peduli anak.

“Peringatan Hari Ibu ke-97 ini diharapkan menjadi titik tolak untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun Morowali yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan,” tambahnya.

Baca Juga: Dorong Literasi dan Pendidikan, Wabup Morowali Raih Anugerah Srikandi Indonesia 2025

Sementara itu, dalam laporan ketua panitia disampaikan bahwa kegiatan seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan, mengenai pentingnya keadilan dan kesetaraan gender serta peran strategis perempuan dalam pembangunan daerah dan penguatan ekonomi keluarga. Kegiatan ini juga diharapkan mampu memotivasi perempuan Morowali agar terus aktif, mandiri, dan berdaya dalam berbagai bidang kehidupan.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi yang berlangsung interaktif. Narasumber membagikan potret dengan beragam ekspresi kepada peserta, yang kemudian diminta mengekspresikan serta menceritakan makna dari potret tersebut, menciptakan suasana dialog yang hangat dan penuh refleksi. (*)

Tags

Terkini