METRO SULTENG-Puluhan anggota jemaah tablig asal Sulteng yang baru pulang dari mengikuti Ijtima atau pertemuan akbar Indonesia Berzikir di Lampung, harus menelan kekecewaan yang sulit dilupakan, saat naik bus Damri milik Pemrov Sulteng, dari Pelabuhan Donggala ke Mes Pemda Donggala di Palu, Jumat kemarin.
Pasalnya, mereka harus membayar harga tiket bus Damri dua kali lipat dari harga per orang. Salah satu anggota jemaah tablig (JT) Mas'ud mengaku, saat akan tiba di pelabuhan Donggala, Amir JT Sulteng, meminta tolong ke Kepada Dinas Perhubungan Sulteng, agar difasiltasi Damri untuk mengantar para jemaah yang baru tiba di pelabuhan menuju Palu.
Namun yang bikin para jemaah kaget, saat tiba ditempat tujuan, mereka diminta uang tiket oleh pengelola damri dua kali lipat, yang harusnya satu penumpang harga Rp10 ribu. Tapi satu penumpang diberi 2 tiket dengan harga Rp20 ribu.
Saat Amir JT menanyakan kenapa harga tiket dinaikan, pengelola damri mengaku karena para jemaah membawa tas pakaian. Padahal tas mereka bembeng.
Para jemaah sempat menyampaikan keberatannya, namun karena pengelola damri ngotot akhir jemaah mengalah membayar harga dua kali lipat per orang.
Para JT mengaku kecewa karena tarif damri tak sesuai dengan harga yang berlaku.
Mereka juga membandingkan dengan daerah lain yang pemprovnya mendukung aktifitas keagamaan, pertemuan nasional di Lampung, dengan menyiapkan transportasi massal yang murah. Bahkan ada Pemprov yang menggratiskannnya kapal dan bus.***