sosial-budaya

Ketika Warga Mengadu ke TikTok: Potret Buram Layanan Kesehatan Morowali

Selasa, 2 Desember 2025 | 12:04 WIB
Muslimin Daeng Masiga, konten kreator sekaligus anggota DPRD partai Demokrat Morowali (IST)

METROSULTENG- Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, ada satu ruang kecil di TikTok yang kini menjadi tempat berlabuhnya berbagai keluhan masyarakat Morowali. Melalui aktivitas MDM di platform tersebut, satu per satu suara warga muncul—ada yang lirih, ada yang penuh amarah—namun semuanya mengarah pada satu persoalan yang sama: buruknya kualitas pelayanan kesehatan di daerah mereka.

Keluhan yang masuk begitu beragam, namun benang merahnya tetap jelas. Warga mengaku pelayanan sering lambat, dokter kerap tidak berada di tempat, fasilitas kesehatan di beberapa wilayah belum memadai, dan prosedur administrasi justru lebih diprioritaskan dibanding tindakan medis. Tidak sedikit yang bercerita bahwa mereka terpaksa mencari pengobatan ke luar daerah karena merasa pelayanan lokal belum mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Bagi banyak orang, TikTok mungkin hanya ruang hiburan. Namun bagi warga Morowali, platform itu berubah menjadi kanal aspirasi ketika saluran formal tak lagi terdengar. Komentar-komentar yang muncul di setiap unggahan MDM menjadi potret nyata bagaimana masyarakat menilai layanan kesehatan di wilayah mereka.

Baca Juga: Muslimin Daeng Masiga Dorong Gerakan Hijau di Bahodopi: Kurangi Plastik, Jaga Bumio

Di satu sisi, keluhan itu menunjukkan masalah serius yang sudah lama dirasakan. Di sisi lain, ia adalah alarm bagi Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan bahwa perbaikan yang dibutuhkan tak cukup berupa tindakan parsial. MDM menegaskan bahwa Morowali membutuhkan pembenahan menyeluruh—dari puskesmas, rumah sakit, hingga bidan desa yang kerap menjadi ujung tombak layanan di pelosok. Perbaikan sistem, ketersediaan tenaga medis, manajemen fasilitas, hingga tata kelola administrasi adalah bagian yang harus dibenahi tanpa menunggu ada korban.

Kepercayaan publik, yang kini menipis, hanya bisa kembali jika pelayanan kesehatan berjalan cepat, profesional, terjangkau, dan merata. Dan selama proses itu berlangsung, MDM memastikan satu hal: suara masyarakat tidak akan berhenti di tengah jalan.

Baca Juga: Muslimin Dg Masiga Hadiri Pembukaan Pasar Malam Fatufia, Dukung Ekonomi Rakyat

Melalui akun TikTok @muslimindgmasiga1, MDM terus membuka ruang bagi warga untuk menyampaikan unek-unek, keluhan, dan harapan mereka. Dari dunia maya, aspirasi itu diharapkan bisa sampai ke meja kebijakan—mengawal perubahan yang benar-benar dirasakan masyarakat.(*)

Tags

Terkini