sosial-budaya

Bantuan dari Pemerintah Lambat, Warga Korban Banjir di Tapanuli Tengah dan Sibolga Terpaksa Menjarah Minimarket, Tim BNPB Sempat Alami Kejadian Serupa

Minggu, 30 November 2025 | 12:06 WIB
Viral di media sosial aksi penjarahan minimarket di Tapanuli Tengah dan Sibolga. (Instagram/sumutnusantara)

Lebih lanjut, Suharyanto mengakui adanya kendala dalam distribusi bantuan kepada para warga yang terdampak karena kapasitas jumlah paket logistik yang bisa diangkut.

Meski begitu, Suharyanto mengklaim bahwa situasi sudah mulai kondusif di Tapanuli Tengah maupun di Sibolga.

“Itu justru yang beredar di Jakarta sana malah kejadian di Sibolga dan Tapanuli Tengah, di Aceh Tamiang mungkin sama ya, apalagi masih putus. Jalur dari Banda Aceh dan Lhokseumawe masih putus, sehingga terisolir bahasanya,” ucap Suharyanto.

Update Bantuan Logistik Tapanuli Tengah dan Sibolga

Baca Juga: Kerja Sama dengan UNIDO, IMIP Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Pasca COP 30

Dalam kesempatan yang sama, Suharyanto juga mengatakan bahwa kabupaten dan kota yang terdampak sudah menerima bantuan meski jumlahnya masih terbatas.

“Contoh misalnya yang terisolir ini Kota Sibolga, per sore ini yang sudah bisa didorong ada sembako 200 paket, makanan siap saji 200 paket, tenda pengungsi 1 unit, matras 100 lembar, kasur 20 unit, selimut 100 lembar, pompa, 6 HP, genset 1 unit, dan perahu 1 unit. Itu kota yang belum bisa ditembus lewat darat,” terangnya.

“Jadi, semua barang-barang itu kami kirimkan lewat udara,” tambahnya.

Tapanuli Tengah, menurut keterangan Suharyanto juga masih minim namun jumlahnya relatif lebih banyak dari Kota Sibolga.

“Di luar Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah relatif sudah bisa ditembus baik lewat udara maupun lewat darat,” tukasnya.***

 

Halaman:

Tags

Terkini