METRO SULTENG-Kualitas air yang bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, Sulsel, buruk sekali, warga yang juga pelanggan mulai mengeluhkan sejak beberapa pekan terakhir ini mendapati air PDAM yang mengucur di rumah menghitam seperti berlumut saat mengendap di bak kamar mandi atau tempat pencucian alat dapur.
Salah satu warga Makassar yang tinggal di Jalan Toa Daeng 3 Ali mengungkap, kondisi tersebut sudah berlangsung dua pekan terakhir ini, dan makin parah dalam dua hari ini.
"Bayangkan air yang kita pakai mandi, ditampung di bak pagi hari dan malam harinya terlihat sudah menghitam menumpuk lumut di dasar bak, terpaksa kita harus bersihkan dan tampung air lagi," tandasnya. Bankan airnya yang mengendap juga bau busuk.
Baca Juga: Ekonomi Tumbuh Tinggi Tak Menjamin Daya Beli, Realita Makanan dan Produk Murah Diserbu Warga
Tak cuma itu, Lina warga Makassar juga menceritakan, kalau wadah air minum yang dicuci pakai air PADM tapi malah kotor karena menempel lumut disela-sela wadah air minum yang dipakai untuk anaknya dibawah ke sekolah. Setelah dia cek di perkakas dapur lainnya yang menampung air PDAM juga terlihat berlumut.
Kondisi air yang kotor ini bisa mengancam kesehatan konsumen, apabila digunakan untuk mencuci beras, sayur-sayuran dan bahan makanan lainnya. Bahkan, tak aman juga digunakan mencuci tangan sebelum makan.
Warga Makassar meminta Pemkot Kota Makassar turun tangan untuk mengevaluasi kinerja PDAM dan berharap PDAM Makassar segera menangani masalah ini demi kenyamanan dan kesehatan pelanggan.
PDAM Makassar Ungkap Penyebab Air Kotor
Perumda Air Minum Kota Makassar memberikan penjelasan terkait fenomena air keruh atau berwarna hitam yang muncul di sejumlah rumah pelanggan dalam beberapa waktu terakhir.
Kondisi ini disebabkan oleh endapan kotoran dalam jaringan pipa distribusi yang ikut terbawa saat tekanan air dinaikkan, terutama setelah proses perbaikan pipa dan normalisasi aliran dilakukan.
Kepala Bagian Distribusi dan Kehilangan Air (DKA) Perumda Air Minum Kota Makassar, Rommy Arief Darianto, menjelaskan bahwa fenomena air keruh kerap terjadi setelah jaringan pipa dikosongkan untuk perbaikan kebocoran.
“Endapan kotoran akan terbawa ketika tekanan jaringan naik setelah pipa kosong diberikan tekanan kembali. Ini murni permasalahan teknis yang sering muncul setelah pekerjaan perbaikan kebocoran, bukan karena kualitas air produksi yang menurun,” ujar Rommy,.
Rommy menambahkan, tantangan terbesar saat ini adalah kondisi jaringan pipa lama yang belum sepenuhnya dilengkapi dengan blow off atau katup pembuangan, sehingga proses pembuangan endapan dari dalam pipa tidak bisa dilakukan secara optimal dan rutin.
Baca Juga: Si Bocil Bayern Munich Lennart Karl Kembali Mencetak Gol, Lanjutkan Kemenangan di Bundesliga