sosial-budaya

Simpang Tiga Mayumba-Peleru-Tabararano Dulu dan Kini yang Makin Menarik di Pandang Mata

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:46 WIB
Simpang tiga Mayumba-Peleru-Tabarano, sudah mulus dilalui Masyarakat (foto: Rudy)

METRO SULTENG-Simpang tiga antara Desa Mayumba-Peleru dan Desa Tabarano, menjadi kenangan yang penuh tantangan saat melintas sebelum adanya pengaspalan jalan.

Jika tak salah sekitar tahun 2012, camat Kecamatan Mori Utara, yang pertama saat itu Rusman Saino, SH, dimana kondisi simpang tiga yang dihiasi rimbunan pepohonan kelapa sawit, masih dalam kondisi berlumpur dan licin dilalui kalau musim penghujan tiba, membuat kendaraan roda dua motor bebek Honda Supra Fit, yang kala itu jadi tunggangan andalan, harus bermandikan lumpur jika menuju Desa Mayumba dan Desa Peleru.

Baca Juga: Jefryanto Dako Nahkodai PJS Tojo Una-una , Pemkab Dukung Penguatan Jurnalisme Profesional

Simpang tiga ini punya cerita menarik, sebelum teraspal, kenapa tidak, saat itu disimpang tiga, pohon sawitnya belum setinggi sekarang ini, jadi tempat berteduh dari hujan, menanti redah hujan dan berharap segera muncul matahari supaya jalan segera kering, agar sedikit nyaman dilalui.

Warga setempat yang ditemui yang tengah duduk dipematang sawah, memandangi padi menghijau nan subur, mengaku dari simpang tiga poros jalur trans Sulawesi masuk gerbang Desa Taliwan.

Jalannya sudah sekitar 85 persen teraspal sampai ke ibu kota kecamatan Mori Utara, yakni Desa Mayumba, juga akses ke Desa Peleru, aspalnya sudah mulus dilintasi kendaraan.

"Iya pak, saya masih ingat om Rudy, kalau masuk ke Desa Mayumba dengan motor Supra fit antar tabloid Pamor Sulteng, harus berjuang melawan lumpur, sekarang om Rudy sudah nyaman menuju Desa Mayumba dan Desa Peleru," ujar salah satu warga yang masih mengenal wajah wartawan ini, Selasa (14/10/2025).

Baca Juga: Kelas Bahasa IMIP Jadi Jembatan Komunikasi Tenaga Kerja Indonesia–Tiongkok

Sekitar setengah jam duduk merenung disimpang tiga ini, tak terduga penulis tua ini, meneteskan air mata, mengenang masa-masa pahit melintasi kondisi jalan yang banyak dihiasi lubang mirip kubangan kerbau.

Namun dengan semangat jurnalis yang tinggi tetap dilintasi, kini Taliwan-Tabarano-Mayumba dan Desa Peleru sudah dihiasi karpet hitam' yakni aspal yang mulus dilalui bagi masyarakat yang bermukim di Desa-Desa tersebut.

Kududuk di simpang tiga itu istirahat sejenak dibawah teduhnya pohon sawit, sembari mengenang masa lalu, simpang tiga sudah beraspal, terima kasih Pemerintah Kabupaten Morowali Utara dan Dirgahayu Bumi Tepo Asa Aroa yang ke-12.***

Tags

Terkini