sosial-budaya

Renovasi Ponpes Al Khoziny Pakai APBN, MPR Ingatkan soal Audit dan Tanggung Jawab pada Publik

Senin, 13 Oktober 2025 | 17:01 WIB
Berbagai respons renovasi Ponpes Al Khoziny menggunakan uang APBN. (bnpb.go.id)

METRO SULTENG - Sorotan publik pada insiden ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur kini tertuju pada rencana renovasi.

Renovasi bangunan musala Ponpes Al Khoziny ini rencananya akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Rencana penggunaan uang APBN untuk renovasi diungkap oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.

Merespons hal itu, MPR pun turut buka suara dengan meminta perlunya audit pada proses pembangunan Ponpes Al Khoziny.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Ogah Bayar Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi Pakai APBN Rp116 Triliun, Istana Minta Cari Jalan Keluar yang Tak Bebani Negara

MPR: APBN Dipertanggungjawabkan, Perlu Ada Audit

Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengatakan bahwa pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny perlu dilakukan audit oleh pihak berwenang.

Pasalnya, penggunaan dana APBN harus selalu dilaporkan dan bisa dipertanggungjawabkan di depan publik.

“Karena APBN itu perlu dipertanggungjawabkan untuk apa pun kegiatannya,” kata Eddy kepada wartawan di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin, 13 Oktober 2025.

“Saya kira perlu dilaksanakan audit terlebih dahulu terhadap pembangunan dari ponpes yang menggunakan mungkin APBN,” imbuhnya.

Politikus dari PAN ini menegaskan bahwa audit yang dilakukan agar ada akuntabilitas kepada publik.

“Ini berlaku tidak hanya untuk ponpes yang kemarin memang mengalami musibah, tetapi untuk semua ponpes yang ada,” imbuhnya.

Baca Juga: Palaka Wira Run dan Panggung Gembira Meriahkan HUT TNI ke-80, Gubernur Sulteng Hadir

DPR Minta Ada Kaji Ulang Renovasi Ponpes Al Khoziny dengan APBN

Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa juga sempat menyoroti rencana penggunaan APBN untuk mendanai renovasi Ponpes Al Khoziny.

Halaman:

Tags

Terkini