sosial-budaya

Warga Desak Bupati Morowali Evaluasi Kadis DLH: Kepercayaan terhadap Dinas Lingkungan Hidup Hilang

Jumat, 5 September 2025 | 14:07 WIB
Warga Unsongi-Nambo melakukan demonstrasi didepan kantor PT RUJ (Ist)

METROSULTENG — Warga dari dua desa, Nambo dan Unsongi, Kecamatan Bungku Timur, menyoroti dampak lingkungan yang diduga ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan batu gamping PT Rezky Utama Jaya (RUJ). Mereka menuding Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Morowali abai dan tidak memperhatikan nasib masyarakat yang terdampak.

Perusahaan tambang PT RUJ yang beroperasi di wilayah dua desa tersebut, dituding telah mencemari pesisir laut akibat kegiatan reklamasi dan abu batu dari proses crusher. Kondisi itu berdampak pada mata pencaharian nelayan, mengganggu aktivitas petani, dan merusak lingkungan sekitar.

Salah satu warga Desa Nambo, Aswar, mengungkapkan bahwa keluhan soal pencemaran lingkungan sudah disuarakan sejak tahun 2021. Namun, hingga kini tidak ada langkah signifikan dari pihak perusahaan maupun instansi terkait.

Baca Juga: Ketua Golkar Bahlil Lahadalia Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat, Sebut Tidak Bisa Dilakukan Secara Instan Pemerintah dan Partai Politik

“Sudah dari dulu kami suarakan, tetapi instansi terkait seperti tutup mata. Perusahaan makin ugal-ugalan dalam melakukan aktivitasnya,” sesalnya, Jumat (5/9/2025).

Aswar menilai, pengawasan dari DLH Morowali sangat lemah. Oleh karena itu, warga mendesak Bupati Morowali, Ikhsan B. Abd Rauf, segera mengevaluasi kinerja Kepala DLH Morowali, Elyta Gawi.

Lebih lanjut, Aswar menjelaskan, pencemaran yang diakibatkan aktivitas PT RUJ meliputi polusi udara dari abu batu akibat penggunaan konveyor dan pencemaran laut yang sudah lama dikeluhkan masyarakat.

Baca Juga: PT Vale Fokus Bersihkan Sisa Tumpahan Minyak dan Tindaklanjuti Aduan Warga Towuti

“Kaidah pertambangan yang baik seharusnya jadi acuan. Konveyor itu wajibnya disemprot air agar debunya tidak menyebar. Tapi faktanya, debu beterbangan sampai ke perkebunan warga di atas perusahaan. Aktivitas petani jadi terganggu, padahal mereka sudah lama bercocok tanam sebelum perusahaan ini masuk,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Taufik, warga Desa Unsongi. Ia mengaku sudah kehilangan kepercayaan terhadap DLH Morowali yang dianggap gagal menjalankan perannya sebagai garda terdepan melindungi lingkungan.

Dalam aksi demonstrasi di kantor PT RUJ pada Kamis (4/9/2025), Taufik menegaskan harapannya kepada Bupati Morowali.

Halaman:

Tags

Terkini