METRO SULTENG- Warga Dusun Ogodudu, Desa Oyom, Kecamatan Lampasio, Tolitoli, minta pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah dibawah kepemimpinan Gubernur Anwar Hafid melalui Dinas Bina Marga dan penataan ruang, agar melakukan perbaikan infrastruktur berupa jembatan di sejumlah titik. Pasalnya kondisi sarana jembatan yang setiap hari di lalui oleh warga cukup memprihatinkan dan rentan terjadi rawan kecelakaan.
Ahmad ( 52) warga Desa Oyom menyebut kondisi jembatan disana landasannya hanya dari batang pohon kelapa dan sudah berongga, apabila musim hujan turun jembatan jadi licin sehingga pengedara harus ekstra hati hati saat melintas jika tidak akan tergelincir menyebabkan terjatuh kedalam sungai.
Baca Juga: PT IMIP di Dampingi TNI/Polri Santuni Keluarga Korban Pengeroyokan Maut di Bahodopi
Parahnya lagi, kata dia, hal ini sudah berlangsung sudah lama dan hingga menjelang hari ulang tahun kemerdekaan 17 Agustus 2025, belum ada tanda tanda dari Pemerintah Propinsi Sulawesii Tengah, untuk perbaikan atau membangunkan jembatan permanen di wilayahnya.
"Ini adalah suatu kewajiban dan tanggung jawab dari pemerintah melalui dinas teknis, untuk melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak guna kepentingan masyarakat dan memperlancar putaran ekonomi daerah,"jelasnya, Selasa (12/8).
Menurut Ahmad jembatan penyeberangan yang hanya beralaskan dari batang kelapa tidak akan bertahan lama salah satunya akan lapuk di sebabkan oleh faktor alam tak menentu. Sehingga sudah masuk skala prioritas untuk dibangun jembatan permanen apalagi aksesnya menuju ke sejumlah desa lainnya.
Baca Juga: PPAS GKST Kuatkan Mental Anak-anak Poso di Lokasi Terdampak Gempa
Sementara itu, masih di lokasi yang sama tak jauh dari jembatan pohon kelapa, ditemukan bangunan beton permanen yang usianya sudah puluhan tahun berada di sungai Oyom berbatasan dengan desa Maibua, bangunan tersebut adalah satu satunya sarana yang di mamfaakan oleh pengguna jalan sebagai penyeberangan untuk suatu keperluan.
Meskipun begitu, kondisi bangunan tersebut terdapat kerusakan parah nyaris membelah menjadi dua potongan bangunan, dan ironisnya jika banjir bandang datang bangunan itu tak kelihatan lantaran di ketinggian aliran arus air warnah kecokelatan.
Baca Juga: KPPBC Tipe Madya Pabean C Luwuk Musnahkan Barang Milik Negara dari Peredaran Barang Ilegal
Sementara itu, Kasi Bina Marga dan Penataan Ruang Pemprov Sulawsei Tengah Mamat Zeni Prasetyo, kepada media ini menjelaskan sudah lama mengetahui hal tersebut tentang kondisi jalan dan jembatan di Desa Oyom, Kecamatan Lampasio.
"Kami belum tau apakah tahun ini jembatan itu di bangun baru atau tidak semuanya tergantung anggaran yang tersedia," jelasnya.***