sosial-budaya

Awas Gelombang Tsunami Rusia Menuju Pesisir Timur dan Utara Indonesia, TNI AL Ungsikan Warga Pesisir Gorontalo

Rabu, 30 Juli 2025 | 19:48 WIB
Potongan video tsunami Rusia diambil oleh media setempat Rabu (30/7/2025).

METRO SULTENG-Dampak gempa bumi dahsyat di Rusia magnitudo 8,7 pada Rabu (30/7) menyebabkan tsunami setinggi hampir 5 meter, bahkan gelombang tsunami itu telah menyasar pesisir wilayah Jepang, dan akan menuju pesisir timur dan utara Indonesia seperti di Papua dan Gorongalo.

Untuk mencegah terjadinya korban jiwa akibat kiriman gelombang tsunami dari Rusia itu, personel TNI Angkatan Laut mengevakuasi warga di sejumlah wilayah pesisir Indonesia seperti yang dilakukan di Gorontalo. Warga diungsikan dk markas pangkalan TNI AL.

Bahkan beberapa warga lainnya juga memilih mengungsi secara mandiri di tempat yang lebih tinggi.

Baca Juga: Dampak Gempa Rusia M 8,8, Terdeteksi Gelombang Kuat 30 cm Terjang Hokkaido, Jepang Kini Siaga Tsunami Susulan Setinggi 3 Meter

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, memastikan bahwa jajarannya, khususnya Pangkalan TNI AL (Lanal) Gorontalo, telah turun langsung ke masyarakat untuk melakukan evakuasi dan menyediakan tempat berlindung yang aman.

"Pangkalan TNI Angkatan Laut Gorontalo menyiapkan Posko Tanggap darurat Bencana di 3 titik Mako Satgas Lanal Kwandang, Mako Lanal Gorontalo dan Posal Kwandang," kata Denih melalui pesan singkat, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (30/7/2025).

Di bawah komando Letkol Laut (P) Hanny Chandra Sukmana, Lanal Gorontalo membuka pintu markasnya untuk warga. Puluhan warga dari Desa Leato Selatan, yang tinggal di bibir pantai, langsung dievakuasi dan ditempatkan di dua gedung utama Lanal, yakni gedung Asangi dan Payungga.

Baca Juga: Dampak Tsunami Rusia, BMKG Peringatkan Wilayah Timur dan Utara Indonesia Ini Bisa Terdampak

"Kami menyampaikan imbauan ke nelayan dan warga yang tinggal di pesisir pantai, untuk tidak melaut dan sementara waktu menjauh dari pantai, sampai situasi dinyatakan aman. Sebagian besar kami bawa ke markas," ucap Danlanal Gorontalo, Hanny Chandra.

Tercatat, sedikitnya 80 warga telah mengungsi di markas tersebut. Tak hanya menyediakan tempat berlindung dengan kapasitas hingga 1.000 orang, Lanal Gorontalo juga menyiagakan satu unit mobil ambulans, dua perahu karet, serta makanan dan minuman untuk para pengungsi.

Bahkan, pasien rawat inap yang berada di klinik dan rumah sakit sekitar pesisir turut dievakuasi ke Balai Pengobatan (BP) Lanal Gorontalo untuk mendapatkan perawatan sementara hingga situasi dinyatakan aman.

Baca Juga: Khutbah Jumat Terbaru Tema Islam Sangat Menghargai Waktu, Menjadikan Waktu Sebagai Ibadah

Meskipun sebagian warga memilih untuk tetap tinggal di rumah setelah mendapat informasi bahwa potensi ketinggian tsunami hanya sekitar 0,5 meter, personel TNI AL bersama BPBD dan pemerintah daerah tetap bersiaga penuh.

"Saat ini situasi dan kondisi di wilayah pesisir Kota Gorontalo berjalan normal. Namun begitu personel kami terus melakukan pemantauan sampai dengan status waspada tsunami dicabut," kata Hanny.

Pangkoarmada Denih Hendrata menambahkan bahwa posko akan terus dibuka hingga ada pernyataan aman dari BMKG. "Pukul 19.00 WITA rencana BMKG akan memberikan pernyataan situasi aman dan pengungsi diijinkan kembali ke rumah masing-masing," kata Denih.***

Halaman:

Tags

Terkini