METRO SULTENG – PT Bima Cakra Perkasa Mineralindo (BCPM) menggelar pertemuan dengan masyarakat Desa Laroenai dan Pemerintah Kabupaten Morowali di Kantor Bupati pada Jumat (16/5/2025). Audiensi ini bertujuan untuk mencari titik temu atas sejumlah tuntutan yang disampaikan oleh masyarakat setempat.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, Moh. Rizal Badudin. Turut hadir Vice President Mineral Alam Abadi Group PT BCPM Arnoldus Wea, Kepala Teknik Tambang (KTT), Kepala Desa Laroenai Tawakal, Kapolsek Bungku Pesisir, dan Danramil Bahodopi.
Dalam audiensi, masyarakat menyampaikan aspirasi terkait dampak operasional tambang terhadap lingkungan, akses jalan, serta harapan atas komitmen perusahaan dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dan pelibatan perusahaan lokal di wilayah lingkar tambang.
Pihak perusahaan menyatakan kesiapannya menindaklanjuti masukan masyarakat secara terbuka dan bertahap, dengan tetap mengacu pada aturan yang berlaku.
Mewakili perusahaan, Arnoldus Wea menyampaikan bahwa sebagian besar tuntutan masyarakat telah mencapai kesepahaman awal. Ia menyebut sekitar 90 persen dari poin yang disampaikan telah mendapat titik temu. Ke depan, pihaknya akan kembali duduk bersama dengan pemerintah desa untuk membicarakan realisasi Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
"Perusahaan akan kembali bertemu dengan pemerintah desa. Tim PPM di Desa dan dananya sudah kami siapkan, tinggal memperkuat komunikasi untuk menyusun program agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat," ujar Arnoldus.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas terbukanya ruang dialog yang konstruktif. Menurutnya, dinamika ini menjadi bahan evaluasi perusahaan untuk memperbaiki komunikasi dan membangun hubungan yang lebih harmonis dengan masyarakat sekitar.
"Kami berterima kasih atas adanya ruang dialog ini. Mari kita buka lembaran baru ke depan agar tercipta harmonisasi. Komunikasi kita jaga supaya tali persaudaraan tetap berjalan dengan baik," pungkasnya.