METRO SULTENG- Perusahaan pertambangan biji nikel PT Ang and Fang Brother Site Lalampu, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali membantu Masyarakat setempat terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Banjir yang melanda Masyarakat lalampu itu meluap hingga ke jalan trans Sulawesi mengakibatkan akses jalan terputus hingga menimbulkan kemacetan.
Peristiwa urgent ini tidak menunggu abah-abah dan permintaan dari Masyarakat, Ang and Fang Brother lansung Gerak Cepat (Gercep) memberikan bantuan alat berat untuk membersihkan jalan dari material lumpur yang terbawa banjir serta lansung menormalisasi aliran sungai.
Manager site Lalampu PT. Ang and Fang Brother, Nicolas Hamdani, menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh pihak perusaahan sebagai wujud sinergi membantu Masyarakat dalam kondisi dan situasi apapun.
"Walaupun kami kadang tidak sempurna, tapi kami tetap berusaha selalu hadir terdepan ditengah-tengah Masyarakat yang membutuhkan,"jelasnya kepada Metrosulteng, Selasa (25/3/25).
Perusahaan pertambangan biji nikel di Desa Lalampu ini diketahui telah mengerahkan alat berat dan bantuan tenaga sejak awal musibah banjir melanda pada 20 Maret.
Walaupun dengan adanya keterbatasan, tapi perusahaan siap membantu Masyarakat baik dari segi apapun, seperti memaksimalkan bantuan alat berat agar kedepan tidak terjadi lagi banjir susulan.
Lewat perhatian ini, sungai di Desa lalampu sudah dinormalisasi termasuk drainase, pengerukan lumpur dan memberikan batu gajah disungai sebagai tanggul penahan agar ketika curah hujan tinggi airnya tidak meluap ke pemukiman Masyarakat.
Baca Juga: Mudik Gratis Pemprov Sulteng Capai Kuota, 1.000 Pemudik Bersiap Pulang Kampung
Sinergi dengan Masyarakat dan Pemerintah setempat ini akan terus ditingkatkan oleh pihak perusahaan. Menurut Nicolas, hal ini sudah menjadi komitmen perusahaan sejak awal berada di Desa Lalampu.
"Kedepan kami akan semakin meningkatkan sinergitas ini. Ini adalah komitmen kami sejak awal hadir disini, membantu Masyarakat lingkar tambang dalam kondisi dan situasi apapun. Saat ini alat berat kamu dan tenaga kerja masih ada dilapangan untuk melakukan pembenahan sembari menunggu inspeksi dari Dinas terkait," pungkasnya.***