METRO SULTENG - Kejaksaan Negeri Kabupaten Morowali Utara (Morut) menggelar rapat koordinasi tim Pakem untuk memperkuat pengawasan terhadap aliran kepercayaan dan aliran keagamaan (Pakem) di Kabupaten Morowali Utara, Rabu (26/02/2025).
Rapat ini dilaksanakan di ruang rapat rumah makan di Kolonodale yang dihadiri oleh berbagai instansi terkait, termasuk perwakilan dari Kementerian Agama, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Polres Morowali Utara, Kodim 1311/Morowali, Badan Intelijen Negara Daerah, Dinas Pendidikan Morowali Utara, FKUB Morowali Utara.
Baca Juga: BSI Jadi Bank Emas Syariah Pertama di Indonesia
Rapat koordinasi tersebut dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Negeri Morowali Utara Mahmuddin, yang bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antar instansi dalam rangka melakukan pengawasan terhadap aliran kepercayaan dan aliran keagamaan di wilayah Kabupaten Morowali Utara.
Hal ini penting dilakukan untuk menjaga kondusifitas dan ketertiban masyarakat, serta mencegah munculnya aliran-aliran yang menyimpang dan berpotensi meresahkan masyarakat.
Baca Juga: Khutbah Jumat Terbaik Tema Menyambut Bulan Ramadhan
Dalam sambutannya, Kajari Morowali Utara menyampaikan bahwa Morowali Utara sebagai Kabupaten yang memiliki wilayah yang luas, potensi munculnya aliran-aliran kepercayaan dan aliran keagamaan yang menyimpang.
"Oleh karena itu, diperlukan kewaspadaan dan sinergi dari semua pihak untuk mengawasinya. Pengawasan terhadap aliran kepercayaan dan aliran keagamaan bukan hanya tugas Kejaksaan, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama semua pihak," tandas Mahmuddin.
Rapat koordinasi ini diisi dengan berbagai paparan dan diskusi terkait dengan situasi dan kondisi terkini aliran kepercayaan dan aliran keagamaan di Morowali Utara, serta langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk memperkuat pengawasan.
"Rapat koordinasi ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkrit dan efektif dalam rangka menjaga kondusifitas dan ketertiban masyarakat di Morowali Utara, serta mencegah munculnya aliran-aliran kepercayaan dan aliran keagamaan yg menyimpang, ujar Muh. Faizal Al Fitrah, (Kasi intelijen Kejaksaan Negeri Morowali Utara.***