Lanjut Sutarni, terminal air baku diletakkan di posisi yang tinggi. Ke depan akan memudahkan bagi masyarakat karena akses air langsung turun ke bawah dan tidak menggunkan mesin lagi.
"Semoga air ini bisa dimanfaatkan lebih maksimal, dan sudah bisa dipakai untuk memasak," ujar sang kades.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Fatufia, H Muhamad. Dengan adanya air baku yang disediakan PT IMIP, semoga dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Teknik untuk menyalurkan ke masyarakat, saat ini warga dapat mengambil langsung di terminal air Fatufia dengan menggunakan jerigen, kemudian diangkat ke masing-masing rumah warga,” kata Muhamad.
Baca Juga: IMIP Bersama Warga Mengurai Solusi Penanganan Sampah untuk wilayah Bahodopi Morowali
Nantinya, kata Muhamad, Pemdes Fatufia membangun jaringan perpipaan dengan stok kran setiap dusun, sehingga dapat dikontrol debit air yang akan dipakai masyarakat.
Volume air yang digunakan kemudian dikontrol dengan pemasangan meteran, sehingga masyarakat tidak boros menggunakan air.
“Saat ini masyarakat sudah dapat memanfaatkan air dengan menggunakan angkutan jerigen. Menjadi kewajiban kami untuk mengatur, sehingga masyarakat tidak susah lagi kebutuhan air. Kualitas air selalu diutamakan, sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat,” tutupnya. ***