METRO Sulteng – Upaya evakuasi korban erupsi Gunung Merapi, Sumatera Barat (Sumbar) terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD dan instansi terkait lainnya.
Dari keterangan Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes. Pol. Dwi Sulistyawan, tercatat dalam data terdapat 75 orang pendaki pada saat erupsi terjadi.
"Sampai saat ini 11 orang mengalami luka bakar, lima orang meninggal dunia, dan tiga orang kritis," kata Kabid Humas, Selasa (5/12/23).
Menurut Kabid Humas, tim gabungan hingga kini masih mencari 10 orang pendaki lagi. Meski kemungkinan besar pendaki tersebut meninggal dunia.
"Tim yang dikerahkan berjumlah 10 orang untuk melakukan evakuasi,” ungkapnya.
Seperti diketahui, petugas Pos Gunung Marapi Sumbar mencatat selama dua hari, yakni pada Minggu 3 Desember hingga Senin 4 Desember 2023, telah terjadi 46 kali erupsi dan 66 kali embusan.
Gunung Marapi berada di Level II, Waspada, dengan rekomendasi masyarakat di sekitar gunung marapi dan pengunjung wisatawan tidak diperbolehkan mendaki gunung pada radius tiga kilometer dari kawah puncak.
Awalnya, aktivitas vulkanik Gunung Marapi didominasi terjadinya erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari hingga 20 Februari 2023, dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75 – 1.000 meter dari puncak.
Selanjutnya erupsi terhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh gempa tektonik lokal dan tektonik jauh, yang hingga akhirnya kembali mengalami erupsi pada awal Desember 2023 ini. ***