sosial-budaya

Pedalaman Wana, Derita yang Tersembunyi di Morowali Utara

Selasa, 5 Desember 2023 | 09:54 WIB
Warga dari Pedalaman Wana di Kabupaten Morowali Utara harus ditandu (dipikul) untuk dirujuk jika sakit. Termasuk ibu hamil, juga dirujuk jika hendak melahirkan sang jabang bayi. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Kabupaten Morowali Utara, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten ini amat membanggakan karena kekayaan alamnya yang melimpah, terutama bijih nikel yang menjadi sumber pendapatan utama.

Bahkan kabarnya, Morowali Utara menjadi salah satu penyumbang signifikan pendapatan negara, berkat statusnya sebagai destinasi investasi di Indonesia.

Dari catatan media ini, sayangnya kekayaan alam tersebut belum tercermin dalam pembangunan masyarakat setempat. Sorotan khusus tertuju pada infrastruktur, terutama jalan ke desa-desa masih menjadi persoalan serius.

Baca Juga: Jalan Rusak Parah, Warga Pedalaman Wana Merasa di Anak Tirikan, Pundi-Pundi APBD Morut Tak Berpihak Padanya

Salah satu contohnya adalah jalan menuju Pedalaman Wana di Kecamatan Bungku Utara dan Kecamatan Mamosalato.

Meskipun Morowali Utara memiliki potensi besar, pembangunan infrastruktur, terutama akses ke desa-desa Pedalaman Wana, belum mampu memberikan harapan dan peningkatan kesejahteraan bagi warga setempat.

Jalan menuju desa-desa di Pedalaman Wana masih sulit dijangkau, karena kondisi jalan yang memprihatinkan. Warga Wana sering menjadi target janji manis politisi, namun pembangunan nyata masih minim.

"Sudah 10 tahun lebih Morowali Utara mekar sebagai daerah otonomi baru, tapi pembangunan belum menyentuh daerah kami di Wana. Sengsara-nya warga Pedalaman Wana kalau tiba-tiba sakit dan harus dirujuk ke puskesmas. Sudah seperti bertaruh nyawa," kata warga Pedalaman Wana.

Dan pada Senin, 4 Desember 2023, seorang ibu hamil dari Pedalaman Wana yang bernama Wuti Kede, terpaksa ditandu sejauh 10 kilometer.

Baca Juga: Warga Pedalaman Wana Morowali Utara Belum 'Merdeka', Ini Kisah Perjuangan Mereka Lawan Belenggu Jalan Rusak

Kondisi jalan yang parah membuat kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat digunakan untuk mengangkut ibu hamil tersebut.

Parahnya lagi, kondisi jalan yang rusak juga memaksa warga yang sakit harus dipikul atau ditandu untuk mendapatkan perawatan kesehatan.

Wuti Kede, misalnya, harus ditandu dengan berjalan kaki sejauh 10 kilometer pada Senin (4/12/2023) untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Penetapan UMK Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, Belum Sejahterakan Buruh

Karena kondisinya sudah sangat parah, Wuti Kede akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Luwuk di KabupatenBanggai. Kabupaten Banggai merupakan kabupaten tetangga Morowali Utara.

Halaman:

Tags

Terkini