METRO SULTENG-Doodle hari ini merayakan Papeda atau Bubur Sagu — bubur sagu lezat yang merupakan makanan pokok di Indonesia Timur dan telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia..
Pada hari ini 20 Oktober, di tahun 2015, Papeda secara terbuka dinyatakan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
Baca Juga: Al-Nassr vs Damac Liga Arab Saudi 2023-24 Bertanding 21 Oktober, Prediksi Skor dan Pemain
Jutaan pohon sagu menutupi pulau-pulau di Indonesia, dan setiap tahun penduduk setempat memanennya dengan tujuan untuk diekspor ke negara lain atau untuk dimasak—seperti membuat papeda.
Satu pohon sagu bisa menghasilkan hampir 150 hingga 300 kilogram pati sagu! Tanaman ini menyediakan berbagai nutrisi yang seimbang, termasuk protein, karbohidrat, kalsium, dan zat besi.
Baca Juga: Akibat Tak Menyetor Uang Iklan, Dua Mantan Karyawan Media Cetak Terbitan Luwuk Banggai Dipolisikan
Namun hal ini juga memiliki arti yang lebih besar bagi masyarakat di seluruh Indonesia karena telah terbantu untuk mempertahankannya selama berabad-abad.
Sagu masih digunakan dalam berbagai ritual dan upacara di Papua dan Maluku, seperti Watani Kame (upacara yang menandai berakhirnya siklus kematian seseorang).
Lalu bagaimana cara membuat papeda? Setelah bahan mirip tepung dikeluarkan dari pohonnya, campurkan dengan air mendidih dan aduk hingga mengental.
Taburkan kunyit, kemangi, serai, daun salam untuk menambah rasa, dan bahkan ikan favorit Anda! Sekarang Anda memiliki salah satu makanan bergizi namun lezat paling terkenal di Indonesia!
Bagi orang Indonesia Timur, jenis makanan ini memiliki nama beragam sesuai asal daerah, selain nama Papeda, masyarakat di Sulawesi menyebut kapurung, dui atau sinole.***