METRO SULTENG - Desa Towara Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dilanda krisis air bersih di tengah intensitas hujan yang cukup tinggi di daerah itu.
Baca Juga: Sudah Dua Hari Jalan Hauling PT IMIP di Morowali Ditutup Warga
Krisis air bersih terjadi akibat saluran air bersih untuk warga terputus. Pemicunya diduga akibat aktivitas panambangan ore nikel di bagian hulu.
Karena aktivitas tambang, saat terjadi hujan air Sungai Putimata meluap bercampur lumpur berwarna merah. Bahkan juga ikut merusak pipa saluran air bersih, sehingga membuat warga setempat mengalami krisis air bersih.
Kepala Desa Towara, Hamri, berharap pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap krisis air bersih yang dialami warganya di Desa Towara.
Baca Juga: Hanya 30 Persen Warga Lokal di Mori Atas Ikut Job Fair PT GNI
Pasalnya, sumber air bersih yang menjadi kebutuhan pokok, pipanya rusak diduga aktivitas tambang. Sehingga apabila hujan turun terjadi banjir di Sungai Putimata, sumber air bersih. Pipa air juga rusak dihantam banjir.
Baca Juga: Kadis Kesehatan Tolitoli: Atasi Kasus Stunting Tak Semudah Membalik Telapak Tangan
"Selaku kepala Desa, saya berharap pihak perusahaan yang menambang di hulu sungai, harus bertanggung jawab mengatasi krisis air bersih warga Towara. Dan hari ini, pihak perusahaan sudah melakukan suplay air bersih dan pengadaan tandon air. Rumah-rumah warga disalurkan air bersih," ujar Hamri, Sabtu (3/6) siang.
Di temui terpisah, Humas PT Kenz Ventura, Rhandy mengatakan, terjadinya kerusakan pipa saluran air bersih yang berada di Sungai Putimata, akibat faktor alam dan curah hujan yang tinggi. Sehingga banjir datang dan merusak pipa yang mengalirkan air bersih.
"Kami sudah mensuplay air bersih ke rumah-rumah warga, dan mengarahkan armada mengangkut tandon berisi air bersih, lalu disalurkan kepada warga. Pihak perusaahan juga tengah memperbaiki pipa air yang rusak," ujar Rhandy saat ditemui di site office PT Kenz Ventura. ***