METRO sulteng-Viral Tenaga Kesehatan atau Nakes di Puskesmas Lambunu 3, Kabupaten Parigi, sulteng, yang membuat paradi beda-bedakan pasien BPJS dan pasien umum melalui video yang dibagikan di media sosial.
Tak ayak, parodi para Nakes itu menuai kecaman publik melalui media sosial. Bahkan, mereka telah meninta maaf ke publik.
Baca Juga: Dokter Tirta Sayangkan Sikap Ketiga Oknum Nakes Lambunu Parimo Yang Diduga Rendahkan Pasien BPJS
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga buka suara tentang video viral tiga Nakes yang membeda-bedakan pelayanan terhadap pasien umum dan pasien BPJS Kesehatan.
Juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengingatkan tenaga kesehatan agar memperhatikan aspek kepantasan dalam menggunakan media sosial.
"Dalam bermedsos harus mempertimbangkan aspek kepantasan, kewajaran, tidak SARA ataupun menyinggung pihak lain," kata dia.
Sekain Kemenkes, BPJS Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan organisasi perawat, bidan, serta masyarakat yang kecewa dengan paradi video tersebut.
Melalui video ketiga Nakes tersebut menyampaikan permohonan maaf.
“Assallammualaikum.wr.wb. Kami staf uptd Puskesmas lambunu 2 memohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan atas video kami.Saya pribadi memohon maaf sebesar-besarnya,” demikian tertulis dalam video yang diunggah akun Tiktok @rintobelike2
Mereka juga menyebut bahwa sebenarnya pelayanan di Puskesmas Lambunu 2 tidak membeda-bedakan antara pasien umum dan BPJS.
Baca Juga: Tiga Oknum Nakes Lambunu Parimo Viral Di Media Sosial Bandingkan Pelayanan Pasien Umum Dan BPJS
Tampak dalam video, lokasi berada di Puskesmas Lambunu 2, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, unggahan video tiga orang tenaga kesehatan (Nakes) yang membedakan melayani pasien BPJS Kesehatan dan pasien umum, viral di media sosial TikTok hingga Twitter.
Unggahan tersebut menjadi ramai, karena dinilai merendahkan pasien BPJS dengan memberikan pelayanan yang tidak profesional dan ogah-ogahan.***