METRO SULTENG-Baharudin Ahmad alias Amir asal Bima yang pernah terlibat dalam pendanaan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulteng, pernah tertangkap dua kali dalam kasus yang sama yaitu terorisme. Baharudin alias Amir Bima kini ditahan di Lapas Permisan Nusakambangan.
Tim DeBintal berkesempatan bertemu Amir Bima di Lapas T tersebut dengan Narapidana terorisme lainnya, Selasa (7/3/2023).
Baca Juga: Tegas! LBH Ansor Sulteng Kecam Aksi Pemukulan Pensiunan ASN Terhadap Ketua GP Ansor Morowali Utara
Amir Bima salah satu yang di tokohkan untuk wilayah Bima, sepakterjangnya dalam keterlibatan terorisme dari tahun 2010 memang banyak merekrut orang terutama di wilayah Bima dan Poso.
Kini Baharudin alias Amir Bima sudah berubah, perubahannnya pun sangat konsisten, yang dulu nya diluar merekrut orang-orang untuk ikut dalam kelompok jaringan terorisme, Justru di dalam penjara Baharudin yang di Fasilitasi oleh Pihak Lapas Permisan Nusakambangan dan Densus 88 menjadi salah satu tim Safari Dakwah untuk menyadarkan pemikiran-pemikiran Narapidana lainnya yang berada di Lapas-Lapas High Risk Nusakambangan.
Baca Juga: Satu Hari Berlangsung, Potret Keseruan Siswa-Siswi SMKN 1 Sigi Saat Dikunjungi Duta Damai Sulteng
Ia menceritakan selama mengunjugi ke Lapas High Risk bertemu dengan orang-orang yang masih Ghuluw (red-keras) berdiskusi dengan mereka, Baharudin menceritakan 90 persen dari mereka dalam posisi Tawaquf (tidak mengkafirkan orang yang mengikuti program NKRI-Red ), dan 70 persen dari mereka ada keinginan untuk mengikuti program.
"Hanya saja di sini cukup sulit mendapatkan tambahan literasi untuk membantah pemahaman mereka, ini adalah salah satu kendala, kedepannya kami ingin sekali di tambah buku-buku bacaan," ucap Baharudin.(abj/Metro Sulteng)
