METRO SULTENG-10 Provinsi dengan inflasi terendah yaitu, DKI Jakarta 2,93 persen Nusa Tenggara Barat 2,84 persen, Sulawesi Tengah 2,83 persen, Sumatera Utara 2,78 persen, Aceh 2,39 persen, Papua 2,30 persen, Sulawesi Barat 2,20 persen, Sulawesi Utara 2,06 persen, Gorontalo 2,02 persen, dan Jambi 1,92 persen.
Hal ini dikatakan Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir Balaw secara Virtual. Bertempat, di Ruang Teleconverence Kantor Gubernur Sulteng, Senin, (18/9/2023) diikuti Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sulteng Rudy Dewanto.
Baca Juga: Pj Bupati Morowali Akan Ditetapkan, Tiga Nama Telah Diusulkan, Satu Nama Ditetapkan Jokowi
Dalam pengantarnya, Irjen Kemendagri Tomsi Tohir Balaw menyampaikan bahwa menurut data perkembangan kondisi inflasi gabungan kota Per-Provinsi bulan Agustus tahun 2023, terdapat 10 Provinsi dengan inflasi tertinggi yaitu ; Papua Barat 4,4 persen, Kalimantan Selatan 4,36 persen, Maluku Utara 4,32 persen, Jawa Timur 4,13 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 4,08 persen, Nusa Tenggara Timur 3,95 persen, Kalimantan Timur 3,82 persen, Kalimantan Barat 3,79 persen, Sulawesi Selatan 3,53 persen dan Sulawesi Tenggara 3,52 persen.
“Khusus kepada rekan-rekan kepala daerah yang termasuk dalam 10 daerah inflasi tertinggi tolong untuk melaksanakan upaya-upaya yang lebih maksimal dalam menangani inflasi," ucap Tomsi.
Selanjutnya, Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS RI, Pudji Ismartini menyampaikan bahwa pada 26 September 2023 mendatang, akan dilaksanakan peringatan hari statistik nasional yang bertujuan untuk memaknai peran statistik dalam pembangunan bangsa.
Baca Juga: Wagub Sulteng Lanjutkan Kunjungan ke SMK dan SMA di Sigi
“Tema hari statistik nasional tahun 2023 adalah statistik berkualitas untuk Indonesia maju, yang mengusung semangat dan harapan bahwa BPS akan terus mampu mengasilkan statistik yang berkualitas dalam mendukung Indonesia yang lebih maju," ucap Pudji.
Baca Juga: Produksi dan Ekspor Udang Turun, Semangat dan Daya Saing Harus Dibangun
Pudji juga menjelaskan, komoditas yang menjadi pemicu kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu kedua bulan September tahun 2023 adalah komoditas beras, gula pasir dan cabai merah.
Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga adalah komoditas bawang merah, bawang putih dan telur ayam ras.***