METRO SULTENG-Dalam waktu setengah jam, permainan berubah secepat kilat setelah Kylian Mbappe mencetak dua gol diwaktu yang singkat dalam sejarah piala Dunia membuat Prancis menahan skor imbang atas Argentina yang lebih dulu mencetak dua gol.
Di situlah orang harus melakukan diskusi ini setelah Argentina dan Prancis bermain imbang selama 120 menit sepak bola dengan skor 3-3 dan Argentina merebut trofi dengan keunggulan 4-2 dalam adu penalti untuk mengakhiri Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar.
Seperti dinukil laman Sportingnews pertandingan final Piala Dunia 2022 di Qatar menempati peringkat di antara permainan terbesar dalam sejarah olahraga, apakah itu final Liga Champions 1999 atau NBA Finals Game 6 1976 atau Super Bowl 43 atau Game 6 di Seri Dunia 1975 atau Kentucky-Duke thriller lembur di Turnamen NCAA 1992.
Dan inilah adalah pertandingan Piala Dunia terhebat yang pernah ada. Begitu banyak pertandingan penting yang selesai terikat regulasi mulai tertinggal di babak tambahan karena para pemain kelelahan.
Baca Juga: Raih Top Skor Piala Dunia 2022 Qatar Kalahkan Messi, Mbappe Tampak Lesu Terima Sepatu Emas
Di sinilah perubahan aturan pergantian pemain bagus untuk permainan, dengan kedua tim mendapatkan sebanyak lima pergantian pemain dan seperenam jika permainan melewati peraturan.
Ada lebih banyak energi di lapangan saat Argentina dan Prancis memasuki 30 menit terakhir.
Empat final terakhir yang berlanjut ke perpanjangan waktu hanya menghasilkan dua gol yang digabungkan, dengan dua di antaranya melalui tendangan penalti dan yang lainnya ditentukan oleh gol dalam 10 menit terakhir. Yang ini punya dua gol, dan dramanya luar biasa.
Pertama, Messi mengatur Lautaro Martinez untuk tembakan keras yang dihentikan kiper Prancis Hugo Lloris tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mengontrolnya, menyerahkannya kepada Messi untuk mengangkat kaki kanannya dan menepis bola menjauh dari Lloris yang rentan dan melewati garis gawang.
Kemudian membuat Mbappe memposisikan dirinya untuk melakukan tendangan sudut yang dibelokkan di sisi kiri kotak dan memuat dan melepaskan tembakan kuat yang dibelokkan Gonzalo Montiel secara tidak bijaksana dengan tangan kanannya. Itu pantas mendapat penalti, yang dikonversi Mbappe.
Prancis bangkit dari ketertinggalan 2-0 dalam regulasi, kemudian dari ketertinggalan 3-2 di perpanjangan waktu.
Jerman Barat bangkit dari ketinggalan 2-0 di final Piala Dunia 1954 melawan Hongaria yang diunggulkan. Kejadian seperti itu tidak sering terjadi. Ini akan dikenang di antara comeback hebat bahkan jika Prancis pada akhirnya tidak bisa meraih kemenangan dalam tendangan penalti.
Pada menit ketujuh waktu tambahan babak kedua, Messi nyaris mencetak gol untuk mematahkan hasil imbang 2-2 dengan melakukan tendangan kaki kiri yang menggelegar dari atas bagian atas kotak yang menuju tempat di tengah lapangan. gawang, tepat di bawah mistar gawang.
Tapi penjaga gawang Prancis Lloris melompat dan mengulurkan tangan kirinya di atas kepalanya untuk menjatuhkan bola ke udara dan keluar.
Ada sekitar 30 detik tersisa dalam permainan pada saat itu. Jika Lloris tidak menghentikan tembakannya, tamatlah.