METRO SULTENG-Mohamed Salah "benar-benar menghancurkan warisannya di Liverpool" menyusul kemarahannya yang luar biasa terhadap manajer Arne Slot, menurut Wayne Rooney.
Penyerang Mesir itu mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia merasa seperti "dipermalukan" oleh Liverpool dan bahwa ia tidak lagi memiliki hubungan dengan Slot setelah ia dicadangkan untuk pertandingan ketiga berturut-turut dalam hasil imbang 3-3 di Leeds dan bahkan tidak dimasukkan sebagai pemain pengganti.
Setelah pertandingan kandang akhir pekan depan melawan Brighton, Salah akan berangkat ke Piala Afrika dan mengisyaratkan bahwa itu bisa menjadi penampilan terakhirnya dengan seragam Liverpool jika ia terpilih.
Baca Juga: Prediksi Bayern Munich vs Sporting Lisbon LIGA CHAMPIONS, Rabu 10 Desember 2025 Jam 00.45 WIB
Mantan striker Manchester United dan Inggris, Rooney, yakin Slot sekarang harus menunjukkan bahwa ia bertanggung jawab di Anfield dengan mencoret Salah sepenuhnya dari pertandingan Liga Champions hari Selasa di Inter Milan.
"Arne Slot harus menunjukkan otoritasnya dan menariknya masuk dan berkata 'kamu tidak ikut tim, apa yang kamu katakan tidak dapat diterima'," kata Rooney dalam podcast BBC terbarunya.
"Pergilah ke AFCON (Piala Afrika) dan biarkan semuanya tenang. Jika saya jadi dia, tidak mungkin dia akan masuk tim."
Rooney menambahkan: “Dia (Salah) benar-benar menghancurkan warisannya di Liverpool. Akan sangat menyedihkan jika dia menyia-nyiakan semuanya. Dia telah melakukan semuanya dengan salah.”
Salah adalah pencetak gol terbanyak ketiga Liverpool sepanjang masa dengan 250 gol dalam 420 penampilan untuk klub.
Namun, pemain berusia 33 tahun itu telah menjadi bayang-bayang dirinya yang dulu selama perjuangan Liverpool musim ini — klub sekarang berada di urutan kesembilan dalam klasemen — dengan hanya empat gol dalam 13 penampilan Liga Premier.
Setelah pertandingan Leeds, Salah mengatakan kepada wartawan: “Saya katakan berkali-kali sebelumnya bahwa saya memiliki hubungan yang baik dengan manajer, dan tiba-tiba kami tidak memiliki hubungan apa pun.
“Sepertinya klub telah melemparkan saya ke bawah bus. Itulah yang saya rasakan. Saya pikir sangat jelas bahwa seseorang ingin saya mendapatkan semua kesalahan.”.***