METRO SULTENG-Manchester United masa lalu dan masa kini menjaga pinggir lapangan Old Trafford pada Senin malam, saat Setan Merah dan Everton menutup pertandingan pekan ke-12 Liga Primer.
Pasukan Ruben Amorim yang telah diremajakan tengah mengincar pertandingan keenam tak terkalahkan berturut-turut di kasta pertama, sementara Toffees asuhan David Moyes mengincar kemenangan beruntun setelah jeda internasional.
Pratinjau pertandingan
Secara perlahan namun pasti membalas kepercayaan Sir Jim Ratcliffe, Amorim mendalangi kebangkitan Man United setelah kekalahan tipis mereka terhadap Brentford pada akhir September, dengan meraup 11 poin dari 15 poin berikutnya yang ditawarkan di liga utama.
Setelah terlambat mencapai kemenangan beruntun di Liga Premier untuk pertama kalinya - bahkan merangkai tiga pertandingan tak terkalahkan - Man Utd mengklaim sepasang hasil imbang 2-2 yang terhormat saat bertandang ke Nottingham Forest dan Tottenham Hotspur, memanfaatkan kekuatan bangkit mereka pada kedua kesempatan.
Baca Juga: BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia
Intervensi Matthijs de Ligt pada menit ke-96 di London Utara sudah cukup untuk mengangkat Setan Merah ke posisi tujuh besar klasemen Liga Primer sebelum jeda dua minggu - saat ini hanya satu poin di bawah empat besar - meskipun hasil selama akhir pekan bisa menjatuhkan mereka ke paruh bawah.
Menunjukkan komitmen terhadap kekacauan selama beberapa minggu terakhir, empat pertandingan terakhir Man United di Liga Primer telah menyaksikan 17 gol yang mengejutkan di kedua ujung lapangan, hanya satu gol lebih sedikit dari 18 gol yang dicetak di Old Trafford dalam kampanye liga utama saat ini.
Sebelas gol di antaranya dicetak oleh tuan rumah, yang tengah menjalani rangkaian empat kemenangan gemilang di Theatre of Dreams, di mana pasukan Amorim juga bisa mencetak rekor unik Liga Primer pada Senin malam.
Setelah kebuntuan sengit mereka di City Ground dan Stadion Tottenham Hotspur, Man Utd bisa menjadi tim Liga Primer pertama yang membuka skor, tertinggal tetapi menghindari kekalahan dalam tiga pertandingan berturut-turut di kompetisi tersebut.
Selain memecahkan kebuntuan dalam dua pertandingan terakhir mereka di Liga Primer, Everton asuhan Moyes juga berhasil memperbaiki beberapa kesalahan Enam Besar awal bulan ini, dengan menjadikan kekalahan beruntun atas Manchester City dan Tottenham Hotspur sebagai sejarah.
Hasil imbang 1-1 yang diraih dengan susah payah melawan tim kejutan Sunderland mendahului kemenangan kandang 2-0 yang sangat pantas atas Fulham , yang takluk akibat tusukan kaki Idrissa Gueye dan gol bahu Michael Keane di Stadion Hill Dickinson.
Tak satu pun hasil akhir yang ortodoks, tetapi itu tidak berarti apa-apa bagi tim Everton yang memulai pekan pertandingan hanya tiga poin di bawah Man United di klasemen - Aston Villa di posisi keenam dan Tottenham Hotspur di posisi kelima juga berada dalam jarak yang berdekatan.
Akan tetapi, hanya empat dari 15 poin yang diraih tim tamu sejauh musim ini yang diraih di kandang lawan, di mana satu-satunya kemenangan mereka diraih di markas tim juru kunci Wolverhampton Wanderers, dan pasukan Moyes masih menanti clean sheet tandang pertama mereka di musim baru ini.
Hanya sedikit penggemar Everton yang perlu mengingat kekalahan telak 4-0 mereka di Old Trafford pada bulan Desember 2024, dan terakhir kali The Toffees memenangkan pertandingan Liga Primer di kandang Man Utd terjadi pada bulan Desember 2013, saat itu tidak lain dan tidak bukan adalah Moyes yang menjadi pelatih Setan Merah.