METRO SULTENG-Ada banyak hal yang perlu dipertaruhkan pada hari Selasa saat Irak menyambut Uni Emirat Arab di Basra untuk pertandingan leg kedua guna menentukan tempat Asia dalam playoff antarbenua Piala Dunia 2026 .
Leg pertama berakhir imbang Kamis lalu di Abu Dhabi, di mana pertukaran pemain di awal pertandingan menghasilkan momen-momen menentukan dalam hasil imbang 1-1.
Pratinjau pertandingan
Peserta edisi 1986, Irak nyaris mengamankan penampilan kedua di Piala Dunia di putaran keempat tetapi harus menyerahkan tempat otomatis Grup B kepada Arab Saudi karena gol yang dicetak lebih rendah.
Kini mengambil rute yang lebih panjang untuk merebut kembali panggung itu, para pendukung Lions of Mesopotamia akan mendapat dorongan semangat dari ketenangan yang ditunjukkan di Abu Dhabi meskipun gol pembuka awal dari Ali Al-Hamadi hanya bertahan selama delapan menit.
Pasukan Graham Arnold belum terkalahkan dalam enam pertandingan terakhir dengan empat kemenangan dalam rentang waktu ini, termasuk dua kemenangan sebelumnya di kandang mereka sendiri, sehingga rangkaian kemenangan ini seharusnya memberi mereka landasan yang kuat menjelang hari Selasa.
Yang menambah dorongan lebih lanjut adalah kenyataan bahwa Irak telah menikmati beberapa keberhasilan dalam pertandingan ini, kini tidak terkalahkan dalam lima pertemuan, dan salah satu dari dua kemenangan dalam pertandingan itu terjadi saat terakhir kali mereka menjamu UEA selama kualifikasi Piala Dunia 2022.
Al Abyad tampak akan mengakhiri rentetan tanpa kemenangan itu ketika Caio Lucas menyundul bola ke gawang di akhir leg pertama, namun gol tersebut dianulir karena offside, sehingga Basra harus mengambil alih sebagian besar tugas.
UEA kini telah menjalani dua pertandingan tanpa kemenangan, setelah juga menderita kekalahan 2-1 dari Qatar pada pertandingan kedua putaran keempat, yang menggagalkan peluang pasukan Cosmin Olaroiu untuk lolos otomatis.
Sebelum kemunduran itu, Al Abyad telah meraih empat kemenangan beruntun, termasuk tiga pertandingan persahabatan dan keberhasilan 2-1 melawan Oman di kualifikasi Piala Dunia, jadi menemukan kembali percikan itu akan menjadi target bagi Emirati, yang mengincar tempat kedua di kejuaraan dunia setelah penampilan bersejarah mereka pada tahun 1990.
UEA tampil mengesankan di sepertiga akhir, mencetak gol dalam tujuh pertandingan sebelumnya dan mencetak rata-rata 1,7 gol per pertandingan selama periode tersebut. Masih harus dilihat bagaimana lini depan mereka bersaing dengan tim Irak yang berhasil menjaga gawangnya tetap bersih dalam empat dari enam pertandingan terakhirnya.
Berita Tim
Gelandang Aimar Sher menerima kartu kuning kedua di babak kualifikasi dan harus absen pada hari Selasa karena skorsing, sehingga ketidakhadirannya dapat membuka pintu bagi lulusan akademi Manchester United Zidane Iqbal untuk beroperasi di sisi kanan dari empat gelandang.
Penyerang bintang Ayman Hussein mungkin akan menjadi starter dalam pertandingan ini, setelah masuk tepat setelah jeda pada pertandingan terakhir, yang bisa membuat Al-Hamadi duduk di bangku cadangan meski ia mencetak gol lebih awal pada pertemuan pertama.
Hussein telah mencetak delapan gol sepanjang kualifikasi ini dan akan ditugaskan untuk memimpin lini depan bersama Mohanad Ali dalam pasangan dua orang.