Sebuah kepulauan dari 10 pulau di Samudra Atlantik, Cape Verde memperoleh kemerdekaan dari Portugal pada tahun 1975 dan pertama kali mencoba mencapai Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan.
“Ini adalah momen istimewa dalam perayaan ulang tahun kemerdekaan kita yang ke-50,” kata pelatih Bubista.
“Ini adalah kemenangan bagi seluruh rakyat Tanjung Verde dan, di atas segalanya, kemenangan bagi mereka yang berjuang untuk kemerdekaan kita.”
Di pulau Sao Vicente, Doris Da Luz, seorang pedagang dan pengusaha, mengatakan kepada AFP bahwa dia “sangat bangga.”
"Ini adalah perjuangan yang telah lama kami upayakan dan akhirnya pelatih Bubista berhasil membawa kami ke sana," kata Da Luz, yang mengenakan seragam biru tim.
Tim tersebut mencapai perempat final Piala Afrika pada debut mereka di tahun 2013 dan sekali lagi di tahun 2023 dan saat ini berada di peringkat ke-70 dunia.
"Saatnya merayakan," kata kiper berusia 39 tahun Vozinha kepada para wartawan, menjelaskan bahwa ia "telah memimpikan momen ini sejak saya masih kecil."
Aljazair, Mesir, Maroko, Tunisia, Ghana, dan Cape Verde kini telah menjuarai grup dan mengisi enam dari sembilan tempat yang secara otomatis disediakan untuk Afrika di Piala Dunia 2026.
Fan Jose Jorge Borges, seorang jurnalis berusia 60 tahun, mengatakan kepada AFP di Praia bahwa itu adalah momen yang sangat berkesan bagi warga Cape Verde.
"Emosinya terlihat dan sulit untuk dijelaskan," katanya.***