METRO SULTENG-Federasi sepak bola Ceko (FACR) mengumumkan pemecatan pelatih tim nasional Ivan Hasek pada hari Rabu (15/10) menyusul kekalahan memalukan 2-1 dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Kepulauan Faroe.
Mencari penampilan Piala Dunia pertama mereka sejak 2006, Ceko bahkan tidak sepenuhnya yakin untuk mendapatkan tempat di babak playoff Maret mendatang — situasi yang diperparah oleh kekalahan mereka di Torshavn pada hari Minggu.
Kroasia memuncaki Grup L, unggul tiga poin dari Republik Ceko, dan runner-up Piala Dunia 2018 itu juga memiliki satu pertandingan yang belum dimainkan atas rival mereka.
Baca Juga: Pelatih Felix Sanchez Dipecat Qatar, Al-Sadd Setelah Performa Pemain Menurun
Kepulauan Faroe tertinggal satu poin dari Ceko, dengan keduanya memiliki satu pertandingan tersisa dalam kampanye mereka.
"Kami telah mengakhiri kerja sama dengan Ivan Hasek mulai hari ini," kata kepala FACR David Trunda kepada wartawan.
Trunda menambahkan bahwa FACR sekarang akan mencari pelatih baru, mungkin orang asing.
Sementara itu, seorang "pelatih sementara" kemungkinan akan memimpin tim dalam kualifikasi Piala Dunia terakhir mereka di kandang melawan Gibraltar pada bulan November.
Hasek memulai tugas keduanya sebagai pelatih tim nasional menjelang Euro 2024, di mana Ceko tersingkir di babak penyisihan grup.
Pakar mengkritik mantan gelandang berusia 62 tahun itu karena gaya permainannya yang tidak menarik, sementara ia menyesalkan tidak adanya pemain yang mendekati level mantan pemain hebat Ceko seperti Pavel Nedved atau Tomas Rosicky.
Baca Juga: Waspada! Ini 4 Modus Penipuan yang Mengatasnamakan PT Vale Indonesia Tbk
Hasek mendapat kecaman keras setelah kekalahan 5-1 dalam kualifikasi Piala Dunia di Kroasia pada bulan Juni.
Sebagai pemain. Hasek mencetak lima gol dalam 56 pertandingan untuk Cekoslowakia dan memimpin negara itu sebagai kapten ke perempat final Piala Dunia di Italia pada tahun 1990.
Sebagai pelatih, ia membawa Sparta Praha ke gelar liga Ceko berturut-turut pada tahun 2000 dan 2001.
Sejak itu ia memiliki karier kepelatihan nomaden yang membawanya ke Prancis, Jepang, Uni Emirat Arab, Qatar, dan bahkan tim nasional Lebanon.