METRO SULTENG-Keduanya baru saja melakoni laga mengesankan di Eropa, Samsunspor dan Fenerbahce akan kembali mengalihkan perhatian ke laga domestik saat bertemu di Samsun 19 Mayis Stadyumu untuk laga Super Lig pada Minggu malam.
Tiga bentrokan terakhir antara keduanya berakhir imbang, tetapi tim tamu tetap tidak terkalahkan dalam lima pertemuan terakhir dengan Red Lightning, menang dua kali dan seri tiga kali.
Pratinjau pertandingan :
Minggu itu merupakan minggu yang tak terlupakan bagi sepak bola Turki, karena ketiga wakilnya – Galatasaray, Fenerbahce, dan Samsunspor – berhasil meraih kemenangan di pentas kontinental, tetapi itu merupakan momen yang sangat bersejarah bagi tim asuhan Thomas Reis , karena mereka menandai penampilan perdana mereka di Liga Konferensi dengan kemenangan.
Kemenangan Samsunspor 1-0 di kandang Legia Warsawa merupakan kemenangan pertama mereka di Eropa dalam 27 tahun – sejak kemenangan 2-0 atas Crystal Palace pada Juli 1998 – karena gol awal Anthony Musaba terbukti cukup untuk memastikan hasil penting tersebut, memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi empat pertandingan di semua kompetisi (2M, 2S).
Mereka kini menuju pertandingan Super Lig ini hanya dengan tertinggal tiga poin dari Fenerbahce dan akan berusaha keras untuk memperkecil ketertinggalan sebelum jeda internasional; namun, sejarah tidak berpihak pada mereka, setelah terakhir kali mengalahkan Yellow Canaries pada Februari 2012, dan bahkan belum pernah unggul dalam pertandingan melawan mereka sejak itu.
Baca Juga: Polisi Geledah Kantor BPN Sigi Terkait Kasus Dugaan Mafia Tanah
Reis masih akan menyukai peluang timnya, terutama dengan serangan mereka yang menemukan kembali bentuknya – Samsunspor telah mencetak lima gol dalam dua pertandingan liga terakhir mereka, sebanyak yang mereka cetak dalam lima pertandingan sebelumnya, lonjakan kepercayaan diri yang bisa terbukti penting di sini
Dalam laga liga terakhir, Red Lightning kehilangan keunggulan dua gol hingga bermain imbang 2-2 di Gaziantep, pertandingan yang ditandai dengan dikeluarkannya pemain baru musim panas Cherif Ndiaye pada tambahan waktu babak pertama.
Bagi Fenerbahce, ini juga merupakan minggu yang penuh pernyataan, saat pemain yang direkrut pada musim panas Kerem Akturkoglu bersinar di Liga Europa pada hari Kamis, mencetak dua gol di babak pertama untuk mengamankan kemenangan 2-1 atas Nice.
Itu terjadi beberapa hari setelah kemenangan liga 2-0 melawan Antalyaspor, meredakan sebagian tekanan yang telah membangun pada manajer Domenico Tedesco .
Tiga pertandingan tanpa kemenangan telah menimbulkan banyak pertanyaan terhadap pelatih asal Jerman tersebut, khususnya komitmennya terhadap pendekatan penguasaan bola yang ketat, tetapi melawan Nice, visinya menjadi kenyataan – dengan Fenerbahce mendominasi penguasaan bola, menciptakan lebih banyak percobaan dan mencatatkan lebih banyak tembakan tepat sasaran daripada tim tamu.
Gaya tersebut telah membuahkan gol, dengan Yellow Canaries mencetak gol dalam setiap pertandingan di bawah Tedesco sejauh ini, meskipun masalah pertahanan tetap ada, karena mereka hanya mencatatkan dua clean sheet – keduanya di kandang sendiri.
Baca Juga: Sentuh Tanahku Hadirkan Antrian Online untuk Permudah Masyarakat dalam Layanan Pertanahan
Fenerbahce juga telah dianugerahi penalti terbanyak di liga musim ini (3), sebuah statistik yang mencerminkan gaya bermain menyerang mereka, dan dengan begitu banyak yang dipertaruhkan untuk maju dalam pertarungan kualifikasi Eropa, mereka akan berusaha untuk terus memaksakan kesalahan di sepertiga akhir, terutama dalam pertemuan berisiko tinggi seperti ini.