METRO SULTENG-Mencari kemenangan ketiga mereka di Liga Primer dalam empat pertandingan, Manchester United bertandang ke Stadion Komunitas Gtech untuk menghadapi Brentford pada Sabtu siang.
Kedua tim saat ini menempati posisi di paruh bawah klasemen , dengan Setan Merah di posisi ke-11 dengan tujuh poin dan Lebah tiga poin lebih jauh di posisi ke-17 setelah lima pertandingan.
Pratinjau pertandingan :
Setelah perubahan signifikan di Brentford pada musim panas, pelatih kepala baru Keith Andrews hanya mengumpulkan empat poin dari enam pertandingan pembukaan Liga Primer yang dipimpinnya dan menderita kekalahan ketiganya di liga utama di tangan rival London Barat, Fulham, akhir pekan lalu.
Mikkel Damsgaard menandai kembalinya ke susunan pemain inti dengan gol pembuka di babak pertama, tetapi Cottagers membalikkan keadaan dan meraih kemenangan 3-1 di kandang sendiri, hasil yang membuat Bees hanya unggul satu poin di atas zona degradasi.
Baca Juga: Prediksi Atletico vs Real Madrid La Liga Sabtu 27 September 2025 Jam 21.15 WIB
Brentford sudah kebobolan 10 gol setelah lima pertandingan Liga Primer musim ini, jumlah terbanyak yang mereka terima di tahap ini sejak musim 2003-04 di divisi ketiga (juga 10), sementara hanya tim promosi Burnley (95) yang menghadapi lebih banyak tembakan daripada the Bees (70) sejauh musim ini.
Tim asuhan Andrews juga kesulitan untuk memanfaatkan posisi menang, karena mereka telah kehilangan delapan poin setelah memimpin dalam pertandingan Liga Premier sejauh musim ini, mencetak gol pertama dalam empat pertandingan tetapi hanya menang satu kali (S1 K2); hanya Newcastle pada tahun 1999-00 (11) dan Fulham pada tahun 2007-08 (sembilan) yang pernah kehilangan lebih banyak poin saat memimpin dalam lima pertandingan pertama dalam satu musim.
Pertandingan berat melawan Man City, Liverpool, dan Newcastle sudah di depan mata bagi Brentford, tetapi mereka akan menyambut pertemuan hari Sabtu dengan Man United karena mereka telah memenangkan dua dari tiga pertandingan kandang terakhir mereka di Liga Primer melawan Setan Merah (S1), sementara mereka hanya kalah satu dari enam pertandingan liga terakhir mereka di Gtech (M3 S2).
Pelatih kepala Manchester United yang tengah di bawah tekanan, Ruben Amorim, dapat bernapas lega akhir pekan lalu setelah tim Setan Merah asuhannya memanfaatkan kartu merah Robert Sanchez di menit kelima untuk mengamankan kemenangan tak ternilai 2-1 atas Chelsea dalam hujan deras di Old Trafford.
Kemenangan dengan cara apa pun "dibutuhkan" bagi Amorim setelah menyaksikan tim Manchester United-nya mengalami awal terburuk mereka di Liga Premier setelah empat pertandingan (empat poin) sejak 1992-93. Negatifitas masih menyelimuti kubu Manchester, tetapi juara 20 kali itu kini memiliki poin yang sama dengan rival mereka, Man City, dan berada di atas tim-tim seperti Newcastle, Nottingham Forest, dan Aston Villa yang semuanya lolos ke Eropa musim lalu.
Setelah lima pertandingan Liga Primer musim ini, Man United mencatatkan tembakan terbanyak (81) - lawan Sabtu lalu, Brentford, mencatatkan tembakan paling sedikit (41) - sementara Setan Merah mencatatkan rata-rata 16,2 tembakan per pertandingan, lebih tinggi dari rata-rata 13,9 di bawah Amorim musim lalu. Rasio xG per pertandingan mereka juga meningkat dari 1,33 menjadi 2,03.
Baca Juga: Prediksi AFC Ajax Amsterdam vs NAC Breda Eredivisie Sabtu 27 September 2025 Jam 21.30 WIB
Meski mencetak gol melawan Brentford tidak menjadi masalah bagi Man United dalam beberapa tahun terakhir, karena mereka telah membuat riak di jaring dalam 11 dari 13 pertemuan terakhir mereka di semua kompetisi, Setan Merah menuju Gtech tanpa kemenangan dalam tujuh pertandingan tandang terakhir mereka di liga utama (S2 K5); terakhir kali mereka mengalami periode panjang tanpa kemenangan tandang antara Maret dan Oktober 2019 (delapan).
Man United, yang telah kalah 15 kali dari 24 kunjungan terakhirnya ke London, menderita kekalahan 4-3 dalam perjalanan terakhirnya ke Brentford pada bulan Mei dan tim Amorim berada dalam bahaya kalah dalam pertemuan berturut-turut dengan the Bees untuk ketiga kalinya, setelah sebelumnya kalah berturut-turut di divisi kedua pada bulan Desember 1934 dan di divisi teratas pada bulan Februari 1937.