METRO SULTENG-Tampil langka di turnamen papan atas Eropa, Eintracht Frankfurt akan memulai kampanye Liga Champions kedua mereka pada hari Kamis, saat raksasa Turki Galatasaray berkunjung ke Deutsche Bank Park.
Sementara Frankfurt finis ketiga di Bundesliga musim lalu, Gala hanya kalah sekali dalam perjalanan meraih gelar Super Lig - sekarang mereka bertemu di hari pertandingan pertama fase liga.
Pratinjau pertandingan :
Melanjutkan finis solid di posisi keenam tahun sebelumnya, Dino Toppmoller memimpin Frankfurt ke podium musim lalu, sekaligus melaju jauh di Liga Europa.
Die Adler hanya dikalahkan oleh sang juara Tottenham Hotspur di perempat final kompetisi terakhir, dan kini mereka akan mendapat kesempatan bersaing di level elite Eropa.
Kembali ke Liga Champions, Eintracht mencapai babak 16 besar tiga tahun lalu, pada penampilan pertama mereka di level teratas sejak kalah 7-3 dari Real Madrid di final klasik tahun 1960.
Sejauh musim ini, pasukan Toppmoller menyusul kemenangan putaran pertama 5-0 di DFB-Pokal dengan kemenangan beruntun di Bundesliga , tetapi mereka kalah melawan Bayer Leverkusen akhir pekan lalu.
Meski bermain dengan pemain tambahan selama setengah jam terakhir, Frankfurt menderita kekalahan telak 3-1 dari salah satu calon pesaing mereka untuk finis di empat besar.
Meskipun demikian, pemenang Liga Europa 2022 kini dapat kembali ke kandang sendiri, tempat mereka hanya kalah dua kali dari 13 pertandingan terakhir di grup atau liga kontinental.
Lebih jauh lagi, satu-satunya kekalahan Frankfurt dalam delapan pertemuan dengan tim Turki terjadi pada tahun 1992 - meskipun itu melawan Galatasaray di Piala UEFA.
Pemenang Piala UEFA dan Piala Super bersama Gala pada tahun 2000, pelatih saat ini Okan Buruk baru-baru ini membawa mereka meraih tiga gelar Turki berturut-turut.
Pengalaman terakhir mereka di Liga Champions adalah tersingkir di babak penyisihan grup dua tahun lalu, dan klub Istanbul itu melaju melalui fase pertama Liga Europa pada tahun 2024-25 sebelum tersingkir di babak playoff sistem gugur.
Dikejar habis oleh rival beratnya Fenerbahce, Tim Kuning-Merah tampil dominan di kancah domestik: hanya kalah sekali dalam 36 pertandingan dan meraih gelar Super Lig ke-25 , mereka juga mengangkat Piala Super Turki.
Musim ini, tim Buruk hampir tidak mungkin bisa mengawali musim dengan lebih baik, memenangi kelima pertandingan sambil mencetak rata-rata tiga gol per pertandingan - pada hari Sabtu, mereka mengalahkan Eyupspor dengan skor 2-0.
Akan tetapi, Galatasaray kerap kali kesulitan mengonversi performa tersebut menjadi hasil di kancah kontinental, karena hanya menang satu kali dari 17 laga terakhir grup Liga Champions dan kalah 11 kali.