METRO SULTENG-Bersaing di Liga Pro Jupiler untuk musim kedua berturut-turut sejak promosi mereka di musim 2023-24, Dender akan memulai kampanye baru ketika mereka menjamu Cercle Brugge di Kompleks Sepak Bola Dender pada hari Sabtu.
Pada musim lalu, tuan rumah finis di posisi ke-12 pada musim reguler, satu posisi di atas tim tamu, sedangkan tim tamu lolos dari degradasi dengan menjadi pemenang playoff degradasi.
Pratinjau pertandingan :
Dender berhasil mempertahankan status divisi teratas mereka setelah mereka finis di posisi ke-12 pada musim reguler musim lalu.
Pada awal musim sebelumnya, tim yang bermarkas di Denderleeuw itu dianggap sebagai kandidat degradasi, tetapi mereka mampu bertahan sepanjang musim dengan delapan kemenangan, delapan hasil imbang, dan 14 kekalahan untuk menjaga mereka tetap bertahan.
Bertekad untuk bersaing di divisi utama dalam dua musim berturut-turut untuk pertama kalinya sejak musim 2008-09, Vincent Euvrard , yang ditunjuk pada bulan Mei, akan menjadi orang yang memimpin serangan mereka di musim baru.
Namun, jika indikator awal dapat dijadikan acuan, tuan rumah mungkin akan mengalami awal yang sulit, karena hasil pertandingan pramusim mereka menunjukkan inkonsistensi dengan tiga kekalahan dan dua kemenangan dalam lima pertandingan terakhir mereka.
Meski begitu, tuan rumah tidak terkalahkan dalam empat pertandingan liga pertama mereka musim lalu, setelah seri dua kali dan mencatat dua kemenangan, dengan tujuh gol tercipta selama waktu tersebut.
Selain itu, tim tuan rumah tidak terkalahkan dalam lima pertandingan di depan penggemar mereka, memenangkan tiga pertandingan, dan mereka hanya kalah satu kali dari delapan pertemuan terakhir, sambil menjaga tiga clean sheet di kandang mereka.
Sementara itu, Cercle Brugge akan berusaha memperbaiki kesalahan dari musim lalu, setelah penampilan yang mengecewakan.
Setelah finis di posisi ke-13 dalam klasemen musim reguler, mereka lolos dari degradasi setelah mengalahkan Patro Eisden di final playoff promosi/degradasi untuk mempertahankan status elite mereka.
Akibat penampilan buruk mereka musim lalu, pelatih Jerman berusia 40 tahun Onur Cinel ditunjuk untuk menggantikan rekan senegaranya Bernd Storck menjelang musim baru.
Akan tetapi, orang baru di pucuk pimpinan ini punya banyak pekerjaan berat, karena timnya belum pernah menang sejak kemenangan agregat 8-2 di babak play-off, setelah kalah dalam tiga pertandingan pemanasan, dengan lima gol kebobolan dan hanya satu gol yang dicetak dalam periode tersebut.
Lebih buruknya lagi, rekor tandang tim tamu tidak ada yang istimewa, sebab mereka tidak pernah menang dalam tujuh pertandingan, dan kebobolan 16 gol dalam periode tersebut.
Meski demikian, tim tamu bisa mendapatkan kepercayaan diri dari kemenangan 1-0 atas lawan mereka pada hari Sabtu lalu pada bulan Januari.