METRO SULTENG-Melanjutkan pencarian mereka untuk penebusan dosa, Inter Milan akan menghadapi Fluminense di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub , saat finalis Liga Champions yang kalah itu bertemu dengan bangsawan Rio pada hari Senin.
Setelah keduanya lolos babak penyisihan grup dengan aman, kedua tim berkumpul di Charlotte untuk pertandingan pertama antara tim Brasil dan Italia di turnamen tertinggi FIFA.
Pratinjau pertandingan :
Memanfaatkan sepenuhnya River Plate yang bersemangat saat bermain dengan 10 orang di pertengahan babak kedua, Inter mencetak dua gol di menit-menit terakhir untuk mengamankan kemenangan penting 2-0 pada hari Rabu, yang membawa mereka lolos ke fase gugur sebagai juara Grup E.
Setelah hasil imbang di laga pembuka dengan Monterrey dan kemenangan dramatis atas Urawa Red Diamonds, tim Serie A itu hanya perlu menghindari kekalahan, tetapi gol dari Alessandro Bastoni dan bintang baru Francesco Pio Esposito memastikan mereka akan finis di posisi pertama.
Meski Inter belum sepenuhnya yakin sejak memulai kampanye Piala Dunia Antarklub, ada tanda-tanda bahwa luka psikologis dari kekalahan final Liga Champions yang menyakitkan mungkin mulai pulih.
Setelah kehilangan beberapa trofi di akhir musim lalu, skuad asuhan Cristian Chivu berniat memanfaatkan perjalanan mereka ke Amerika Serikat sebagai batu loncatan untuk pembaruan, dan mereka tetap tak terkalahkan di bawah manajemen baru.
Kini mengincar kemenangan tiga pertandingan berturut-turut dalam waktu 90 menit untuk pertama kalinya sejak Maret, Nerazzurri kemungkinan besar akan berhadapan dengan pelatih yang baru saja hengkang, Simone Inzaghi , karena pemenang pertandingan babak 16 besar mereka akan bertemu dengan Al-Hilal atau Manchester City.
Namun, pertama-tama, raksasa Milan harus menghadapi lawan Brasil untuk kedua kalinya dalam kompetisi resmi, setelah kalah 1-0 dari Santos di Piala Super Interkontinental sekitar 56 tahun yang lalu.
Fluminense sebenarnya pernah berhadapan dengan Inter sekali sebelumnya, dengan hasil imbang 1-1 dalam pertandingan persahabatan tahun 1961, dan rekor mereka sepanjang masa melawan klub-klub Italia sangat menguntungkan.
Dari 14 pertandingan hingga saat ini, Flu telah membukukan 10 kemenangan dan empat kali seri sambil mencetak 28 gol - meskipun mereka kalah 5-3 dari tim nasional Italia pada tahun 2014, saat Azzurri sedang pemanasan untuk Piala Dunia tahun itu.
Kali ini, tim Rio bertemu dengan tim Milan mereka sebagai salah satu dari empat tim Brasil yang mencapai babak 16 besar Piala Dunia Antarklub, setelah melaju sebagai runner-up Grup F.
Setelah bermain imbang tanpa gol dengan Borussia Dortmund, pasukan Renato Gaucho mengalahkan Ulsan HD 4-2 di New Jersey, sebelum bermain imbang menegangkan dengan Mamelodi Sundowns pada pertandingan terakhir.
Meski mereka kurang irama dan gagal melepaskan satu tembakan tepat sasaran, poin melawan juara abadi Afrika Selatan itu sudah cukup untuk membawa Flu melaju dan memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka menjadi sembilan pertandingan.
Skuad yang dipimpin beberapa veteran yang sangat berpengalaman - seperti penyerang Argentina German Cano dan kapten Thiago Silva - juga berhasil menjaga clean sheet dalam empat dari lima laga terakhir mereka, sehingga mereka bisa jadi lawan yang tangguh.