METRO SULTENG-Dua pesaing empat besar saling berhadapan pada Kamis malam, saat Bologna dan AC Milan akhirnya memainkan pertandingan Serie A yang dijadwalkan ulang yang dibatalkan empat bulan lalu.
Dengan poin yang sama , keduanya butuh memenangkan pertandingan tersisa untuk mengejar ketertinggalan setelah kekalahan akhir pekan lalu.
Pratinjau pertandingan :
Setelah tersingkir secara tragis dari Eropa - setelah kehilangan kemenangan saat melawan Feyenoord yang dilanda cedera di babak playoff Liga Champions - minggu Milan berubah dari buruk menjadi lebih buruk ketika menderita kekalahan yang sebenarnya dapat dihindari dengan skor 2-1 dari Torino pada hari Sabtu.
Malick Thiaw menjadi pemain Milan kedua yang mencetak dua gol bunuh diri melawan satu tim dalam satu musim - meskipun ia termasuk dalam kelompok yang bagus, karena yang lainnya adalah legenda klub Franco Baresi - dan Christian Pulisic melihat penaltinya diselamatkan saat mereka pulang dari Turin dengan tangan hampa.
Digagalkan oleh beberapa penyelamatan Vanja Milinkovic-Savic , termasuk kegagalan tendangan penalti Pulisic, Rossoneri mengalami permainan yang membuat frustrasi, melanjutkan tren tidak konsisten mereka sejak mengangkat Supercoppa Italiana.
Sergio Conceicao mengawali kekuasaannya dengan gemilang dengan mengklaim kesuksesan di kompetisi tersebut, tetapi timnya kini menghadapi defisit delapan poin dari tim posisi keempat Juventus dalam perebutan kualifikasi Liga Champions.
Yang mengkhawatirkan, sebelum berangkat ke Emilia-Romagna untuk memainkan pertandingan tersisa, mereka juga telah kalah dalam empat dari lima pertandingan tandang terakhir mereka di semua kompetisi - dua di Serie A dan dua di Eropa.
Milan mungkin tertinggal dalam hal finis di empat besar, tetapi mereka sekarang akan bertemu lawan favorit mereka: raksasa kota kedua itu tidak terkalahkan dalam 17 pertemuan liga dengan Bologna, menang 13 kali sejak kekalahan terakhir mereka pada tahun 2016 - rekor terpanjang klub tanpa kekalahan.
Berita tim :
Lebih jauh lagi, Bologna belum pernah menang dalam 18 pertandingan terakhirnya dengan Milan di Stadio Dall'Ara - dan catatan buruk itu dimulai sejak tahun 2002.
Seperti tamu mereka - yang semula dijadwalkan tiba pada bulan Oktober, sebelum kondisi cuaca buruk membuat pertandingan ditunda dengan pemberitahuan singkat - tim Emilian terkunci dalam pertarungan multi-klub untuk mendapatkan tempat di Eropa.
Mereka kehilangan sejumlah poin pada hari Sabtu, saat kalah 2-0 dari rival sekota dan tim yang tengah berjuang di Serie A, Parma, saat catatan tak terkalahkan mereka di liga berakhir.
Pasukan Vincenzo Italiano merupakan satu dari tiga tim yang tidak terkalahkan sejak awal tahun 2025, sehingga mereka masih berada di posisi kedelapan , tepat di belakang pesaing utama untuk mendapatkan akses ke kompetisi teratas UEFA.
Setelah finis lima besar yang tak terduga musim lalu, posisi keempat mungkin diperlukan untuk lolos ke Liga Champions tahun ini, mengingat hasil terkini Italia di Eropa; jadi, Bologna bertekad untuk menyalip Fiorentina dan memperkecil ketertinggalan dengan Lazio dan Juventus.