Termasuk kemenangan minggu lalu, klub Alkmaar sedang dalam empat pertandingan beruntun, dengan kemenangan di perempat final KNVB Beker diapit oleh kekalahan 2-0 di liga utama atas Willem II dan PEC Zwolle.
Jadi, mereka akan melangkah ke apa yang pasti akan menjadi sambutan hangat dengan keyakinan penuh bahwa mereka dapat mengalahkan salah satu favorit.
Susunan pemain :
Galatasaray akan kembali diperkuat Davinson Sanchez , Lucas Torreira , dan Victor Osimhen yang sempat absen akibat larangan bertanding, dan nama terakhir memimpin lini serang yang kehilangan penyerang andalan lainnya Alvaro Morata (otot paha belakang) dan Mauro Icardi (ACL).
Yunus Akgun dan Ismail Jakobs keduanya absen karena cedera otot; dan, setelah pemecatannya di Alkmaar, bek serba bisa Kaan Ayhan akan absen dari susunan pemain tuan rumah.
Selanjutnya, bek sayap baru Przemyslaw Frankowski mengatur salah satu gol Osimhen melawan Rizespor, dan gelandang Gabon Mario Lemina juga tampil perdana, tetapi keduanya tidak masuk dalam daftar skuad UEFA terbaru Gala.
Sementara itu, AZ masih tanpa Ruben van Bommel , Sem Westerveld dan Ibrahim Sadiq karena cedera, tetapi Kristijan Belic kembali setelah menjalani skorsing Liga Europa.
Belic akan bersaing dengan Kees Smit - yang mencetak gol melawan Galatasaray dalam hasil imbang 1-1 fase liga bulan November - dan Jordy Clasie untuk bermitra dengan Peer Koopmeiners di lini tengah.
Sven Mijnans mendukung pencetak gol terbanyak Troy Parrott di lini depan: pemain terakhir ini telah mencetak 17 gol di semua kompetisi musim ini, termasuk tiga gol dalam tiga penampilan terakhirnya di Liga Europa.
Kemungkinan starting lineup Galatasaray:
Muslera; Jelert, Sanchez, Bardakci, Kutlu; Torreira, Sara; Sallai, Mertens, Yilmaz; Osimhen
Kemungkinan starting lineup AZ Alkmaar:
Owusu-Oduro; Kasius, Pergi, Penetra, Wolfe; Clasie, Koopmeiner; Poku, Mijnans, Lahdo; burung beo
Prediksi skor : Galatasaray 3-2 AZ Alkmaar (AZ Alkmaar menang agregat 6-4)
Galatasaray tidak pernah kalah sekali dalam 24 pertandingan liga, tetapi kompetisi Eropa memperlihatkan kelemahan mereka: pertandingan kandang mereka di Liga Europa menghasilkan rata-rata 5,5 gol, dan tren itu dapat terus berlanjut.
Setelah hasil imbang di fase liga dengan AZ dan kekalahan minggu lalu, kemenangan Gala pada percobaan ketiga akan sia-sia.***